Psikologi Pendidikan: 5 Pengertian, Sejarah, Konsep Dasar, Teori, dan Ruang Lingkup

Konsep dasar ilmu psikologi pendidikan memberi pemahaman tentang anak sebagai pelajar, bagaimana anak belajar, bagaimana guru memotivasi anak belajar dan bagaimana guru mengevaluasi hasil belajar.

Tujuan mempelajari ilmu psikologi dalam pendidikan adalah untuk memahami dan meningkatkan proses belajar dan pembelajaran.

Sehingga dapat disimpulkan dengan memahami teori dan ilmu psikologi, pendidik akan memahami perannya yang sesungguhnya yaitu membuat peserta didik mau dan tahu bagaimana cara belajar.

Pada artikel ini, ePsikologi.com akan mengulas soal konsep dasar psikologi pendidikan yang terdiri dari: definisi dan pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli, sejarah, teori, ruang lingkup, dan manfaat dimana materi tersebut berguna sebagai penguatan dalam pemahaman konsep psikologi untuk pengajar dan siswa/siswi.

Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “psyche” (psukhe) yang maknanya “berdarah panas” yang berarti Hidup, jiwa, hantu dan Logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi berarti ilmu kejiwaan, prilaku dan tingkah laku manusia.

Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (1991), pengertian psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang yang tidak dapat dilihat secara langsung.

Sedangkan pengertian psikologi menurut ahli psikologi asal Indonesia, Muhibbin Syah pada tahun 2001, Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok dalam hubungannya dengan lingkungan.

Sejarah Psikologi Pendidikan

Beberapa ahli ilmu psikologi yang menerangkan bagaimana proses sejarah ilmu psikologi pendidikan tercipta, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Democritus

Pada abad ke-5 sebelum masehi, sebagai contoh, ahli psikologi pendidikan yang bernama Democritus menulis tentang manfaat-manfaat tindakan oleh sekolah dan pengaruh lingkungan rumah pada keberhasilan belajar individu (Watson, 1961).

2. Plato dan Aristoteles

Pada abad ke-4 sebelum masehi, Plato and Aristoteles berdiskusi mengenai berbagai topik ilmu psikologi pendidikan, diantaranya yaitu:

  • Jenis-jenis pendidikan yang sesuai berdasarkan perbedaan-perbedaan peserta didik.
  • Latihan-latihan jasmani dan pengembangan keterampilan psikomotor.
  • Bentuk-bentuk karakter yang baik.
  • Kemungkinan-kemungkinan dan keterbatasan-keterbatasan pendidikan moral.
  • Efek dari musik, puisi, dan seni-seni lainnya pada perkembangan individu.
  • Peranan guru.
  • Relasi antara guru dengan siswa.
  • Alat-alat dan metoda mengajar.
  • Jenis-jenis aktivitas belajar.
  • Prinsip-prinsip belajar.
  • Afeksi dan belajar.
  • Belajar terlepas dari guru.

3. Johan Amos Comenius

Seorang ahli psikologi yang berasal dari Ceko yang lahir pada tahun 1592 masehi dan wafat pada tahun 1671 masehi, menjelaskan bahwa ilmu psikologi pendidikan memiliki topik dan tujuan sebagai berikut:

  • Anak jangan dianggap sebagai miniatur orang dewasa.
  • Pembelajaran hendaknya dapat menarik perhatian anak, lakukanlah dengan menggunakan alat peraga sehingga anak dapat mengamati, mengalami, dan menyelidiki.

4. Jean Jaques Rousseau

Seorang pemikir sekaligus ahli ilmu psikologi pendidikan dunia asal Perancis yang lahir pada tahun 1712 masehi dan wafat pada tahun 1778 masehi menerangkan bahwa ilmu psikologi dalam pendidikan memiliki tujuan penting, diantaranya yaitu:

  • Segalanya baik ketika datang dari tangan Sang Pencipta, segala-galanya memburuk dalam tangan manusia.
  • Campur tangan orang tua/orang dewasa terhadap perkembangan anak dapat menimbulkan masalah jika hal itu tidak dilakukan dengan hati-hati.
  • Para pendidik hendaknya membekali dirinya dengan pengetahuan tentang kejiwaan peserta didik.

5. William James

Seorang ahli ilmu psikologi pendidikan dunia asal New York yang lahir pada tahun 1842 dan wafat pada tahun 1910. Pada tahun 1890, William James menerbitkan buku pertamanya yang berjudul Principles of Psychology. Kemudian dia memberikan kuliah yang bertajuk “talk to teacher”.

Dalam diskusinya dia membahas mengenai aplikasi psikologi pendidikan untuk mendidik anak, dia menekankan pentingnya mempelajari proses belajar mengajar di kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan yang terkandung didalam banyak aspek dan teori ilmu psikologi pada umumnya.

Dia merekomendasikan mengajar pada titik yang lebih tinggi diatas pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan memperluas cakrawala pemikiran anak.

Pengertian Psikologi Pendidikan Menurut Para Ahli

pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli

1. Wherington (1978)

Menurut Wherington (1978), menerangkan bahwa psikologi pendidikan berfungsi sebagai studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.

2. Sumadi Suryabrata (1984)

Menurut Sumadi Suryabrata (1984), menjelaskan bahwa psikologi pendidikan sebagai pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam situasi pendidikan.

3. Elliot (1999)

Menurut Elliot (1999), menuturkan bahwa psikologi pendidikan adalah penerapan teori-teori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan.

4. Anita Woolfolk Hoy (2007)

Menurut Anita Woolfolk Hoy (2007), definisi psikologi pendidikan adalah ilmu yang memfokuskan perhatiannya pada proses belajar dan pembelajaran, menerapkan metode dan teori psikologi dan menjadikannya menjadi teori secara berkesesuaian.

5. Santrock (2007)

Sedangkan menurut ahli psikologi Santrock (2007), pengertian dan definisi psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada pemahaman tentang proses belajar dan mengajar dalam lingkungan pendidikan.

Lalu, apa yang dimaksud psikologi dengan psikologi pendidikan secara umum? diatas tadi adalah sederet penjelasan definisi ilmu psikologi dalam pendidikan menurut para ahli.

Pengertian Psikologi Pendidikan Secara Umum

Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum, pengertian psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari tentang karakteristik individu dalam perkembangannya.

Tujuan dan fungsi psikologi pendidikan secara umum adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan metode untuk mempelajari proses belajar mengajar pada situasi keseharian yang sesuai dengan tingkat usia dalam lingkungan pendidikan.

Konsep Dasar Psikologi Pendidikan

Pada hakikatnya Pendidikan adalah proses pembentukan peserta didik. Agar pembentukan tersebut efektif dan berhasil maka pendidik harus memiliki kualifikasi atau kecakapan dalam Psikologi Pendidikan.

Konsep dasar psikologi dalam pendidikan pada umumnya merupakan sub-disiplin psikologi yang menyelidiki masalah-masalah psikologis dalam pendidikan yang kemudian di rumuskan dalam bentuk konsep, teori dan metode sebagai solusi dari masalah-masalah tersebut.

Psikologi Pendidikan juga menjelaskan karakteristik atau pola pembelajaran yang di sesuaikan berdasarkan usia (perkembangan kognitifnya).

Jika usia peserta didik masih 5 tahun, maka metode pembelajarannya belajar sambil bermain begitu juga jika sudah berusia remaja maka dapat di terapakan metode diskusi kelompok.

Sehingga dengan mempelajari Psikologi Pendidikan Pendidik akan menyadari dan memahami bahwa peran ia sesungguhnya adalah membuat peserta didik mau dan tahu bagaimana cara belajar.

Bukan dengan memberikan informasi sebanyak mungkin, melainkan membuat peserta didik menyukai kegiatan mencari informasi sebanyak mungkin.

Teori Psikologi Pendidikan

Terdapat kumpulan teori-teori psikologi pendidikan yang menjadi bagian dari konsep dasar pelaksanaan psikologi pada dunia pendidikan di Indonesia maupun di dunia.

1. Teori Behavioristik (Behaviorisme)

Teori psikologi pendidikan yang pertama ini menjelaskan tentang pengamatan perubahan tentang tingkah laku yang di pengaruhi peristiwa di sekitar.

Related Post

Teori behavioristik (behaviorisme) ini berpandangan bahwa belajar terjadi karena operant conditioning, yaitu jika seseorang belajar dengan baik maka ia akan mendapat hadiah dan hal itu akan meningkatkan kualitas belajarnya.

Dalam perkembangannya muncullah beberapa ahli lain yang mendukung teori ini, seperti Thorndike, Skinner, Clark Hull dan Edwin Guthrie.

Teori behaviorisme yang pada awalnya merupakan salah satu aliran ilmu psikologi selanjutnya berkembang dan berpengaruh dalam dunia pendidikan dan pembelajaran.

Berdasarkan susunan katanya, behaviorisme terdiri dari dua kata “Behave” yang berarti berperilaku dan “Isme” yang berarti aliran, sehingga jelas bahwa penekanannya pada tingkah laku.

2. Teori Kognitif (Bruner)

Teori psikologi pendidikan kognitif mengutamakan bagaimana cara mengembangkan fungsi kognitif individu sehingga belajar menjadi maksimal.

Fungsi kognitif penting karena dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik dalam proses pendidikan dan sebagai tolak ukur mensukseskan proses pembelajaran.

Teori kognitif adalah teori yang umumnya dikaitkan dengan proses belajar. Kognisi adalah kemampuan psikis atau mental manusia yang berupa mengamati, melihat, menyangka, memperhatikan, menduga dan menilai.

Dengan kata lain, kognisi menunjuk pada konsep tentang pengenalan. Teori kognitif menyatakan bahwa proses belajar terjadi karena ada varasziabel penghalang pada aspek-aspek kognisi seseorang.

3. Teori Humanisme (Carl R. Roger)

Teori ini mengutamakan keterlibatan individual peserta didik secara keseluruhan, sebab belajar tidak akan berlangsung jika tidak ada keterlibatan emosional peserta didik.

Teori psikologi pendidikan ini menjelaskan bahwa seseorang dapat memilih apa yang ingin dipelajari, mengusahakan dan menilai proses pembelajarannya sendiri, sehingga di perlukan motivasi dari peserta didik itu sendiri.

Teori belajar humanisme dalam pendidikan lebih menekankan pada perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut.

4. Teori Konstruktivisme

Konstruktivisme sebagai teori psikologi pendidikan mengenai filsafat belajar pertama kali sudah terungkap dalam tulisan ahli filsafat (Giambatista Visco, 1710) yang mengemukakan bahwa orang hanya dapat benar-benar memahami apa yang dikonstruksikannya sendiri.

Namun, ahli psikologi yang pertama mengembangkan dan mempopulerkan filsafat ini dalam pembelajaran adalah Jean Piaget.

Secara umum menurut teori Behaviorisme, orang yang belajar adalah orang yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, oleh sebab itu para pengajar harus dapat mentransfer pengetahuan kepada orang yang belajar.

Namun, dari beberapa hasil penelitian pendidikan sains pada tahun-tahun terakhir telah mengungkapkan bahwa pengetahuan itu dibangun dalam pikiran seseorang.

Asumsi dasar teori konstruktivisme sebagai teori psikologi pendidikan tentang belajar adalah bahwa setiap orang pada dasarnya sudah memiliki pengetahuan atau bekal awal tentang sesuatu yang akan dipelajari.

Pembelajaran pada intinya adalah bagaimana mengembangkan atau mengkonstruksi (membangun) pengetahuan atau bekal awal yang sudah dimiliki tersebut menjadi sebuah pengetahuan baru dan utuh.

Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Pada dasarnya psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan.

Manusia yang terlibat dalam proses pendidikan ini ialah guru dan siswa, maka objek yang dibahas dalam ilmu psikologi pada pendidikan adalah tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses belajar dan tingkah laku guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

Sehingga objek utama yang dibahas pada ilmu psikologi di dalam dunia pendidikan adalah masalah belajar dan pembelajaran ilmu pendidikan untuk semua umur.

Menurut Soemanto (2006:9) dalam pengamatannya tentang buku psikologi, menuturkan bahwa ruang lingkup psikologi pendidikan secara umum adalah sebagai berikut:

  • Pengetahuan tentang psikologi pendidikan.
  • Pentingnya psikologi pendidikan.
  • Hereditas.
  • Lingkungan fisiologis.
  • Pertumbuhan dan perkembangan.
  • Sifat dan hakikat kejiwaan manusia.
  • Proses-proses tingkah laku.
  • Hakikat dan ruang lingkup belajar.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
  • Prinsip-prinsip dan teori-teori belajar.
  • Teknik-teknik pengukuran dan evaluasi.
  • Statistik dasar.
  • Kesehatan mental.
  • Pendidikan watak.
  • Apabila psikologi dunia pendidikan dalam metodologi pengajaran modern.

Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan menjadi tiga macam:

  1. Pokok bahasan mengenai “Belajar” yang meliputi teori, prinsip dan ciri khas prilaku belajar siswa dan sebagainya.
  2. Pokok bahasan mengenai “proses belajar” yakni tahaban perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
  3. Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, suasana dan keadaan lingkugan baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.

Manfaat Psikologi Pendidikan

Menurut para ahli psikologi di Dunia, manfaat psikologi pendidikan bagi para pendidik, yaitu sebagai berikut:

  1. Peka terhadap perilaku dan kebutuhan manusia untuk belajar.
  2. Mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada diri peserta didik.
  3. Mengetahui gejala-gejala yang di timbulkan oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar.
  4. Mengembangkan diri sendiri untuk menjadi manusia pembelajar dan dapat membagi ilmunya pada orang lain secara profesional.
  5. Mengetahui teknik-teknik yang tepat untuk memaksimalkan potensi belajar anak didik.
  6. Mampu menganalisis kekurangan dan kelebihan dalam metode belajar mengajar baik terhadap diri sendiri maupun orang lain serta berupaya untuk terus memperbaikinya.

Sedangkan manfaat mempelajari ilmu psikologi pendidikan bagi para siswa didik, diantaranya yaitu:

  1. Meningkatkan kemauan dan niat utk mencari dan mendapatkan ilmu.
  2. Mengenali naluri dan potensi belajar.
  3. Mengembangkan diri mjd manusia pembelajar.
  4. Bertekad utk meningkatkan harkat dirinya lebih baik dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Tujuan mempelajari ilmu psikologi pendidikan secara umum pada dasarnya adalah sebagai berikut:

  1. Memahami bentuk-bentuk gejala psikologis siswa (individu) secara umum dalam bentuk tingkah laku dan sikap selama mengikuti proses pembelajaran atau belajar mengajar.
  2. Memahami kemampuan dan potensi-potensi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
  3. Memahami bagaimana seharusnya pelaksanaan proses belajar mengajar agar tercapai semua tujuan pembelajaran secara efektif dan optimal.
  4. Membantu siswa mengembangkan berbagai jenis potensi dan kemampuan dalam bentuk proses pembelajaran berbasis pengembangan siswa-siswi.
  5. Membantu siswa-siswi menyelesaikan program pembelajaran materi dengan sempurna, sehingga dengan pemahaman guru tentang teori dan ilmu psikologi pendidikan dapat memberikan bantuan kepada siswa siswi dalam menyelesaikan program-program pembelajaran sampai tuntas 100%.

Kesimpulan

Dari sejarah, definisi, pengertian, teori, ruang lingkup, manfaat, tujuan dan materi psikologi pendidikan diatas yang telah kita ulas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam proses mengajar, pendidik di tuntut memiliki pengetahuan mengenai materi yang di ajarkan dan beberapa metode dalam penyampaian agar materi yang di sampaikan mudah untuk di pahami peserta didik.

Oleh karena itu, penguasaan terhadap ilmu psikologi pendidikan merupakan suatu tuntutan terhadap orang yang bergelut dalam dunia pendidikan sebagai salah satu keahlian pendidik.

Sebab, seorang pendidik yang memiliki keahlian mendidik akan mampu membuat individu orang lain (siswa-siswi) belajar dan kualitas seorang pendidik memberi pengaruh terhadap peningkatan kompetensi peserta didik.

Ada beberapa teori yaitu: Teori Behaviorisme, Teori Kognitifisme, Teori Humanisme dan Teori Konstruktivisme. Sedangkan ruang lingkup pada dunia psikologi pendidikan bisa kita lihat di dalam proses pendidikan pada umumnya yaitu bagaimana tingkah laku peserta didik terhadap proses belajar dan tingkah laku pendidik dalam pembelajaran. Sehingga di simpulkan masalah belajar dan pembelajaran yang menjadi objek utama.

Baca:

Nah, itulah ulasan yang bisa kami berikan kepada Anda semua tentang pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli dan secara umum, sejarah, ruang lingkup, teori, manfaat hingga tujuannya yang bisa menjadi referensi untuk Anda sebagai guru, siswa siswi dan orang umum yang ingin mempelajari ilmu psikologi secara otodidak. Terimakasih dan semoga bermanfaat.

ePsikologi Digital Education: ePsikologi.com adalah situs belajar psikologi terpercaya dan media edukasi belajar ilmu psikologi, konsultasi psikologi, pendidikan psikologi, materi kuliah psikologi, dan informasi pendidikan umum secara online.