Psikologi Sosial: 5 Pengertian, Sejarah, Teori dan Konsep Dasarnya

Psikologi sosial adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang hubungan antara manusia dengan kelompoknya. Hal ini dipengaruhi oleh perilaku manusia itu sendiri sehingga dalam suatu lingkungan akan ada yang namanya pertengkaran, pertikaian hingga perselisihan.

Berdasarkan pengetahuan tersebut, psikologi sosial membuat intervensi untuk membentuk kepribadian dan tingkah laku manusia agar lebih adaptif dan tepat guna dalam situasi dimana manusia itu berada.

Baca: Psikologi Kepribadian: 8 Pengertian, Teori, dan Manfaatnya

Pada sisi lain, adapun konsep dasar psikologi sosial ialah ilmu pengetahuan baru yang sebenarnya mulai dipelajari, dipahami dan digunakan secara intensif sejak tahun 1930 di Amerika Serikat dan negara lainnya.

Dalam upaya untuk memahami keilmuan dan konsep dasar psikologi sosial dalam kehidupan secara komperehensif, Anda bisa mempelajari beberapa definisi dan pengertian psikologi sosial menurut ahli dan tokoh di dunia.

Pengertian Psikologi Sosial Menurut Para Ahli

1. Hubber Bonner

Pertama, adalah pengertian psikologi sosial menurut Hubber Bonner adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana tingkah laku manusia di lingkungannya dan bersama orang di sekitarnya.

2. Shaw dan Costanzo

Definisi psikologi sosial menurut Shaw dan Costanzo merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku individu yang merupakan hasil rangsangan sosial.

3. Kimbal Young

Berbeda lagi dengan pendapat Kimbal Young tentang disiplin ilmu psikologi satu ini. Menurutnya, penafsiran ilmu psikologi sosial merupakan sebuah studi tentang interaksi individu dengan kelompoknya atau dengan individu lain.

4. Sherif Bersaudara

Sedangkan menurut Sherif Bersaudara berbeda lagi. Dalam bukunya yang berjudul An Outline of Social Psychology 1948, mereka berdua menyatakan bahwa arti psikologi sosial ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman dan tingkah laku manusia yang berkaitan dengan situasi perangsang sosial.

5. Gordon W. Allport

Sedangkan menurut Gordon W. Allport, pengertian psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang menyatakan bagaimana caranya berusaha mengerti bagaimana pikiran, perasaan dan tingkah laku individu yang dipengaruhi oleh kenyataan atau kehadiran orang lain.

Sejarah Psikologi Sosial

Sejarah psikologi sosial sebenarnya belum tertata secara sempurna sebagai sebuah ilmu empiris tersendiri. Namun, ia sudah ada sejak zaman Yunani kuno sebagai salah satu bagian dari kajian disiplin ilmu filsafat. Tokoh filsafat Yunani klasik yang dikategorikan sebagai pemikir metafisika adalah Plato dan Aristoteles.

Kemudian, perkembangan lanjutan dari psikologi ini dapat ditemui pada pemikir filsuf Perancis yakni Auguste Comte yang hidup di abad ke 19 masehi. Ia juga dipandang sebagai salah satu peletak dasar perkembangan psikologi sosial empiris yang lahir pada abad ke-20 masehi.

Kemudian, ilmu ini berdiri dengan sendirinya dan ditandai dengan dipublikasikannya dua buku tentangnya yakni Introduction to Social Psychology dan Social Psychology. Di dalam buku itu, terdapat banyak topik penelitian yang berhubungan dengan perilaku sosial, topik kemampuan individu dalam memahami emosi orang lain dan lainnya.

Konsep Dasar Psikologi Sosial

1. Konsep Emosi Terhadap Objek Sosial

Pertama adalah konsep dasar ilmu psikologi sosial mengenai emosi terhadap objek sosial. Ini menunjukkan bahwa emosi dapat dipengaruhi lingkungan. Ketajaman emosi dan reaksi emosional dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Pengendalian respon emosi sangat penting dalam kehidupan sosial.

Bisa dikatakan, emosi ini adalah kajian dari psikologi ini dan memiliki peranan penting dalam pembentukan perilaku seseorang terhadap respon dari stimulus dalam lingkungan sosial.

2. Konsep Perhatian

Selanjutnya adalah dalam konsep perhatian. Pada konsep ini, perhatian atau rasa peka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sosial seseorang juga sangat mempengaruhi seorang individu terhadap hubungan sosialnya.

3. Konsep Minat

Selain itu, minat atau daya tarik juga sangat berpengaruh dengan hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain serta kelompok yang berkaitan dengan proses interaksi dalam diri individu dan mungkin juga dipengaruhi oleh subjek dari luar.

4. Konsep Kecerdasan dalam Menghadapi Persoalan Sosial

Selain itu, ini juga bisa didasarkan pada kecerdasan dalam menghadapi persoalan sosial. Ini merupakan modal dasar yang ada dalam diri individu masing-masing dan berbeda pada setiap individu. Kemudian, nantinya ini juga bisa jadi modal dasar untuk memecahkan permasalahan sosial yang muncul.

Potensi kecerdasan ini merupakan karakter yang bersifat kognitif dan akan lebih mudah untuk diukur. Sedangkan kecerdasan yang sikapnya efektif akan lebih susah diukur dan dievaluasi dengan aspek ini. Selain itu, konsep ini juga sangat penting untuk membantu individu dalam menjalani kehidupan dan menghadapi berbagai masalah hidup yang terus saja terjadi.

5. Konsep Sikap Mental

Selain itu, konsep dasar ini juga bisa dilihat dari sikap mental seseorang. Sikap mental sendiri adalah reaksi yang timbul dari diri masing-masing individu jika ada rangsangan yang datang. Reaksi mental ini bisa bersifat positif, bisa bersifat negatif namun juga bisa bersifat netral.

Hal ini tentunya sangat tergantung pada kondisi diri masing-masing individu serta tergantung juga pada rangsangan yang datang. Rangsangan yang datang akan direspon oleh individu melalui sikap atau reaksi mental yang bisa dikatakan positif, negatif atau netral juga.

Teori Psikologi Sosial

1. Psikologi Sosial dalam Teori Behavioristik

Pertama, Anda bisa melihat dari teori behavioristik. Pada teori ini lebih menekankan pada cara individu sebagai organisme membuat respon terhadap stimulus lingkungan melalui proses belajar. Dalam teori ini, hubungan yang terjadi adalah paradigma utama.

Related Post

Menurut John B. Watson, seorang tokoh pendiri aliran psikologi ini, status ilmiah ilmu psikologi manusia menjadi lebih terjamin dengan adanya aktivitas ilmiah oleh prosedur eksperimen seperti pada penelitian psikologi binatang.

2. Psikologi Sosial dalam Teori Belajar Sosial

Selain itu, juga bisa dilihat dari teori belajar sosial yang merupakan teori yang dikembangkan oleh penganut psikologi behavioristik. Teori ini mengemukakan bahwa perilaku sosial individu dipelajari dengan melakukannya langsung dan mengalami konsekuensi dari perilaku sosial tersebut.

3. Psikologi Sosial dalam Teori Gestalt dan Kognitif

Teori selanjutnya adalah dari Gestalt dan Kognitif. Mereka memandang individu sebagai agen yang aktif menerima, memanfaatkan, memanipulasi serta mentransformasi informasi yang diperolehnya. Selain itu, ini juga mengacu pada proses mental yang memiliki fungsi mentransformasikan semua masukan sensorik ke dalam struktur yang lebih bermakna.

4. Psikologi Sosial dalam Teori Lapangan

Teori yang satu ini dikemukakan oleh Kurt Lewin yang mana pemikirannya berbasis lapangan atau ruang hidup. Menurutnya, segenap peristiwa perilaku seperti bermimpi, berkeinginan dan berkehendak adalah bagian dari ruang hidup. Dalam formula itu juga terkandung perilaku sosial manusia yang merupakan hasil interaksi dengan orang lain.

Ruang Lingkup Psikologi Sosial

Bagaimana dengan ruang lingkupnya? Untuk ruang lingkup ilmu yang satu ini dibagi menjadi tiga bagian. Pertama adalah studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu yang dicontohkan seperti studi tentang persepsi, motivasi proses belajar. Kedua adalah studi tentang proses individu bersama.

Misalnya saja tentang bahasa, sikap, perilaku dan lainnya. Terakhir adalah studi tentang interaksi dalam kelompok seperti kepemimpinan, komunikasi, persaingan, kerjasama dan masih banyak lagi.

Pendekatan dalam Psikologi Sosial

Bagaimana dengan pendekatannya? Untuk pendekatannya juga terbagi ke dalam beberapa hal. Pertama, pendekatan biologis yang dikemukakan oleh Mc. Dougall dkk yang membedakan manusia dengan makhluk lain dari naluri manusia yang sudah ada sejak lahir dan tak dapat diubah serta perbedaan genetik kromosom XYY.

Lalu, ada pendekatan dari belajar. Hal ini memiliki empat mekanisme yakni asosiasi, law of effect yang berarti perilaku yang memuaskan cenderung akan diulangi, operant conditioning yang mana bermaksud sebagai teori penguatan dan modeling atau teori imitasi.

Selanjutnya adalah pendekatan insentif yang menekankan pada penggambaran karakter impulsif dan menekankan kerugian dan keuntungan yang diperoleh. Pendekatan ini menggunakan pertukaran, pemuasan kebutuhan dan rational decision making theory.

Terakhir adalah pendekatan kognitif. Pada pendekatan ini akan menginterpretasikan bagaimana penyebab terjadi. Bisa dikatakan, pendekatan ini adalah menekankan pada kondisi situasi sekarang dan bukan pada masa lalu.

Manfaat Psikologi Sosial untuk Kehidupan Bermasyarakat

Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari mempelajari ilmu ini. Pertama, bisa memberikan gambaran kepada manusia tentang bagaimana menjalin hubungan yang ideal antar sesama manusia sebagai makhluk sosial. Selain itu, untuk mencega terjadinya konflik di antara kehidupan manusia yang disebabkan ego setiap manusia.

Lalu, bisa juga memberikan solusi ketika konflik muncul di dalam kelompok masyarakat. Sebab, dengan ini manusia bisa memahami karakter suatu masyarakat sehingga lebih mudah menemukan solusi. Terakhir, sebagai pedoman masyarakat dalam mengelola perbedaan antar individu dalam masyarakat.

Tujuan Mempelajari Ilmu Psikologi Sosial

Tujuan mempelajari ilmu psikologi sosial adalah untuk menghadapi situasi sosial yang semuanya tidak baik. Oleh sebab itu, setiap orang memerlukan pengetahuan tentang ini agar tidak mudah terpengaruh. Selain itu, juga untuk membekali diri dengan pengetahuan mengidentifikasi, menganalisis, menyusun alternatif dan pemecahan masalah sosial.

Tujuan lainnya adalah untuk membekali diri dengan kemampuan berkomunikasi yang baik antara sesama individu. Lalu, juga untuk membekali diri dengan kesadaran akan kehidupan bersosial dan lingkungannya untuk merubah sikap dan perilaku sosial ke arah lebih baik. Terakhir, untuk memberikan kemampuan pengembangan pengetahuan dan ilmu sosial.

Penerapan Psikologi Sosial pada Kehidupan Sehari-hari

Lalu, bagaimana implementasi ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari? Anda harus ingat bahwa setiap masalah berasal dari ketidakseimbangan yang ditimbulkan antar individu dalam perilaku dan interaksi sosial. Hal ini memunculkan masalah dan ketidakefektifan penyelesaian kasus dan ini bisa saja berdampak positif atau negatif.

Dalam beberapa kasus, ilmu psikologi bisa membantu memecahkan masalah dengan perangsang sosial seperti pendidikan, agama dan juga lingkungan yang baik. Pada beberapa kasus dari lingkungan yang tak kondusif, hal ini juga membantu memberikan pengertian dan perhatian dan berdampak pada interaksi sosial yang ada.

Selain itu, dengan adanya ilmu ini, maka terjadilah penanaman jiwa keagamaan sejak dini. Peranan ini diharapkan bisa menyaring segala sesuatu yang bersifat negatif dalam kehidupan masyarakat. Sebagai contoh, kasus anak yang memukul teman di sekolah. Situasi ini biasanya diakibatkan oleh situasi maladaptif.

Individu tersebut tak bisa mendapatkan pendidikan dan contoh yang baik dari keluarga atau lingkungan sehingga membentuk jiwa yang juga maladaptif. Kondisi inilah yang mempengaruhi emosi seseorang dalam situasi tertentu dan dengan ilmu ini, akan mudah menemukan pemecahan masalah yang terjadi.

Baca juga:

Sekarang, Anda sudah lebih paham dengan psikologi dalam hubungan sosial ini, kan? Begitu pentingnya pengertian, sejarah, tujuan, manfaat, teori, pendekatan dan konsep dasar ilmu psikologi sosial ini dalam kehidupan masyarakat sehingga mampu mempengaruhi interaksi dengan orang lain. Ini juga yang menjadi dasar karakteristik perilaku seseorang yang mampu berdampak positif atau negatif bagi setiap individu atau kehidupan sosial masyarakat.

ePsikologi Digital Education: ePsikologi.com adalah situs belajar psikologi terpercaya dan media edukasi belajar ilmu psikologi, konsultasi psikologi, pendidikan psikologi, materi kuliah psikologi, dan informasi pendidikan umum secara online.