Mengenali ciri-ciri agresivitas anak usia dini merupakan salah satu hal penting yang harus dipahami sebaik mungkin oleh orang tua.
Sebab jika agresivitas itu tidak terdeteksi sejak dini, pola asuh yang diterapkan orang tua pada buah hatinya tidak tepat karena anak dengan agresivitas tinggi harus mendapatkan perhatian lebih.
Penting dibaca: Dampak Pola Asuh Tidak Baik Terhadap Anak
Oleh sebab itu, kenali setiap gerak-gerik anak dan pahami apakah itu termasuk agresivitas atau bukan.
Adapun beberapa macam ciri-ciri sikap atau perilaku agresif anak usia dini yang seringkali terlihat dan wajib dipahami orang tua seperti di bawah ini.
Penting dibaca: Ciri-ciri Pola Asuh Permisif
Bentuk dan Ciri-ciri Agresivitas Anak Usia Dini yang Harus Diketahui Orang Tua
Agresivitas anak sesungguhnya muncul ketika mereka berada pada fase usia dini.
Dalam tahapan tersebut, anak akan memunculkan berbagai macam indikasi dan ciri-ciri apakah mereka akan berkembang menjadi seorang yang agresif atau tidak.
Saat dalam kehidupan sehari-hari, orang tua harus memahami dan memperhatikan setiap gerak-gerik anak agar ciri-ciri agresivitas anak usia dini berikut ini bisa terdeteksi secepat mungkin.
1. Anak-anak Cenderung Memaksakan Kehendak
Ciri-ciri agresivitas pada anak usia dini yang pertama yakni mereka cenderung memaksakan apa yang menjadi kehendaknya.
Anak seperti itu menginginkan orang tua dan lingkungan sekitarnya untuk menuruti segala apa yang diinginkan.
Jika keinginannya belum terwujud, mereka akan tetap meminta orang-orang untuk segera mengabulkannya.
Biasanya, berbagai macam protes dilakukan seperti halnya menangis dan terus saja mengatakan apa yang sedang dimintanya.
Ciri-ciri agresivitas anak usia dini yang pertama ini bisa dikenali sejak anak mulai berusia 1 hingga 3 tahun.
Anak tersebut juga berpotensi memiliki psikologi anak yang tumbuh kembang menjadi pribadi yang berani, teguh pendirian, agresif, serta ingin menang sendiri.
Namun, jika perilaku tersebut dibiarkan terus-menerus, itu akan menimbulkan dampak positif bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang.
Menyikapi fenomena ini, orang tua harus melakukan pendampingan dengan baik.
Penting dibaca: Perilaku Orang Tua yang Mengganggu Psikologi Anak
2. Anak Mudah Akrab dengan Orang yang Baru Dikenal
Jika anak-anak mudah akrab dengan orang-orang yang baru dikenalnya, itu merupakan salah satu indikasi bahwa mereka akan bertumbuh menjadi sosok yang agresif.
Anak dengan sifat seperti itu cenderung percaya diri, mandiri, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial.
Ciri-ciri agresivitas anak usia dini yang satu ini merupakan salah satu perilaku positif yang harus terus dipupuk oleh orang tua.
Anak yang mudah bergaul dengan orang lain memberikan kesan yang baik pada diri mereka.
Jika sudah dewasa nanti, anak-anak tersebut bisa dengan baik memperoleh relasi demi kelangsungan hidup mereka yang tertata.
Jadi, jangan mencegah anak-abak yang suka bergaul dengan orang lain. Namun tetap diperhatikan.
Biarkan saja mereka bersosialisasi selama itu masih dalam konteks kebaikan dan tidak dalam suasana yang membahayakan.
3. Suka Mengkritik Oran Tua dan Keadaan Sekitar
Jangan memarahi anak-anak yang suka melontarkan komentar atau kritik terhadap suatu kejadian di lingkungan sekitar mereka.
Hal tersebut bukan merupakan suatu sikap yang buruk, tetapi itu menandakan agresivitas mereka yang mulai berkembang sejak usia dini.
Rasa ingin tahu anak tersebut sangat besar dan saat pikirannya sudah berfungsi dengan baik, mereka pun akan peka terhadap suatu fenomena yang terjadi.
Penting dibaca: Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Mental Anak
Jika dipupuk dengan baik dan terus diasah, kemampuan anak untuk menanggapi berbagai macam masalah akan semakin baik pula.
Bahkan, jika sudah dewasa mereka bisa menjadi pemikir handal karena keagresivitasannya tersebut dapat dipupuk dengan baik.
Maka dari itu, orang tua tidak boleh menganggap anak yang kritis sebagai anak yang menjengkelkan dan ceriwis.
Penting dibaca: Ucapan Orang Tua yang Mempengaruhi Psikologis Anak
4. Suka Memberi pada Teman
Ciri keagresivitasan anak usia dini berikutnya dapat dilihat dari sifat kedermawanan mereka.
Anak yang tumbuh menjadi sosok agresif akan suka membagi mainan serta makanan yang dimiliki kepada adik, teman sebaya, dan juga kakaknya.
Dalam hal ini, sebenarnya sesuatu yang mereka bagikan tersebut mengandung makna bahwa anak ingin berkenalan dengan teman atau sekedar ingin mengajak mereka bermain.
Menarik dibaca: Cara Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
Anak yang suka memberi karena agresif juga akan menimbulkan dampak psitif dalam kehidupannya nanti yakni mereka akan menjadi orang yang dermawan dan peduli dengan sekitarnya.
Sebaiknya, orang tua juga mendukung perilaku yang satu ini dengan cara mengingatkan mereka untuk selalu berbagi.
Selain itu juga mencontohkan hal-hal nyata ketika memberi pada orang lain saat mempunyai rezeki yang berlebih.
5. Anak Selalu Ingin Menyalahkan Orang Lain
Selain sikap positif, ternyata ciri-ciri agresivitas anak usia dini juga dapat dilihat dari sikap negatif yang ditunjukkan oleh kegiatan anak.
Penting dibaca: Contoh Kegiatan Eksplorasi Anak
Biasanya, bibit agresif anak akan muncul ketika mereka selalu ingin menyalahkan orang lain saat ada masalah sepele maupun masalah-masalah besar.
Hal ini sangat rentan terjadi pada lingkungan sebaya mereka.
Anak tersebut selalu menganggap dirinyalah yang paling benar dan setiap kesalahan yang ada selalu dituduhkan pada orang lain.
Di samping itu, mereka cenderung lalai akan tanggunggjawabnya dan lebih memilih untuk mengerjakan sesuatu yang menjadi kesenangan pribadi.
6. Anak Mudah Emosi dan Diliputi Rasa Marah
Jangan mencoba mengganggu emosi anak agresif jika tidak mau terkena masalah.
Sebab, anak agresif akan mudah memarahi orang-orang yang mengusik kehidupan mereka.
Jika ada kata-kata yang menyinggung, mereka akan mudah tersulut dan marah.
Jadi, berhati-hatilah ketika berkomunikasi dengan anak-anak yang memiliki agresivitas tinggi jika ingin tidak terkena masalah.
Penting dibaca: Cara Eksplorasi Anak Sendiri di Rumah
Anak seperti ini harus dididik dengan kelembutan dan digiring untuk selalu memaafkan orang lain.
Sekarang, sudahkah Ayah dan Bunda mengenali ciri-ciri agresivitas anak usia dini?
Jika sudah, segera saja terapkan pola asuh yang tepat untuk menjaga mereka agar tetap nyaman dengan sisi agresivitasnya.
Jangan lupa untuk memberikan perhatian yang lebih pada mereka karena anak tersebut akan cenderung aktif dan ingin mencoba hal-hal baru yang ditemuinya.