7 Cara Memaafkan Orang Lain Dengan Ikhlas

2 min read

Cara Memaafkan Orang Lain Featured Image

Sebaik – baiknya kamu bersikap, akan selalu ada orang yang tidak menyukaimu.

Alasannya cukup beragam. Mulai dari iri dengan jabatan, status sosial, atau pengaruh besar yang kamu miliki.

Alasan inilah yang membuat mereka bersikap buruk kepadamu.

Kalau ingin segera naik kelas, kamu harus bisa memaafkan mereka, supaya lebih fokus dalam berkarya.

Hal ini (memaafkan orang lain) memang tidak mudah.

Ni Made Taganing Kurniati, dalam jurnalnya yang berjudul Memaafkan: Kaitannya Dengan Empati Dan Pengelolaan Emosi, menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara empati dan memaafkan.

Nah, di artikel kali ini epsikologi akan membahas tentang cara memaafkan orang lain dengan ikhlas dan sepenuh hati.

7 Cara Memaafkan Orang Lain Dengan Ikhlas Dan Sepenuh Hati

 Cara Memaafkan Orang Lain Dengan Ikhlas

1. Mendengarkan Penjelasannya

Cara memaafkan orang lain yang pertama adalah mau mendengarkan penjelasan dari orang tersebut. Karena setiap perbuatan pasti ada penyebabnya.

Bisa jadi ia tidak sengaja dalam melakukan suatu perbuatan, atau bisa juga perbuatan tersebut dilakukan dalam keadaan terpaksa.

Kalau kamu tidak memberikannya kesempatan untuk menjelaskan, kamu pasti akan langsung memberikan penilaian sendiri.

Tapi kalau kamu mau mendengarkannya, kamu akan mengetahui kondisi yang sebenarnya.

Manfaatnya, selain bisa lebih mudah untuk memaafkan, sikap ini akan meminimalkan terjadinya kesalahpahaman.

2. Mengingat Perbuatan Baiknya

Hampir semua orang pernah melakukan perbuatan baik. Paling tidak kepada orang – orang terdekatnya seperti keluarga dan teman.

Begitu juga dengan orang yang pernah menyakitimu. Bisa jadi ia pernah berbuat baik kepadamu karena kamu adalah salah satu temannya.

Hanya saja, perbuatan baik tersebut tertutupi oleh sikap buruknya kepadamu. Hal inilah yang membuatmu melupakan kebaikannya.

Kalau kamu ingin memaafkan seseorang, ingatlah semua perbuatan baiknya kepadamu yang mungkin kamu lupakan.

3. Memosisikan Diri Sebagai Pembuat Kesalahan

Ketika kamu sadar telah melakukan kesalahan kepada orang lain, kamu pasti ingin agar orang tersebut mau memaafkanmu.

Hal yang sama juga berlaku pada orang yang telah berbuat salah kepadamu. Ia pasti ingin agar kamu segera memaafkannya.

Ringkasnya, kamu harus memosisikan diri sebagai orang yang membuat kesalahan.

Hal ini akan membuatmu lebih mudah memaafkan, karena menyadari bahwa setiap orang ingin mendapatkan kesempatan kedua.

4. Menjadikannya Sebagai Pengalaman

Cara memaafkan orang lain yang berikutnya adalah menjadikannya sebagai pelajaran dan pengalaman berharga.

Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Bahkan kejadian buruk sekalipun.

Contoh:

Kamu memiliki ide yang cemerlang, dan menceritakannya kepada salah satu temanmu. Tapi sayangnya, temanmu berkhianat dan mengambil idemu tersebut.

Dan yang lebih menyakitkan lagi, ia berhasil meraih kesuksesan setelah mengeksekusi ide tersebut.

Dilihat secara kasat mata, hal ini memang menyakitkan.

Tapi hikmahnya, kamu telah mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga, yakni jangan pernah menceritakan idemu kepada orang lain.

Dengan menggunakan pendekatan seperti ini (mengambil hikmah), kamu akan lebih mudah untuk memaafkan orang lain.

5. Menenangkan Diri

Ketika dalam keadaan sedih, marah, atau kondisi emosi yang tidak stabil, manusia akan cenderung membuat keputusan yang salah.

Kamu pasti pernah merasakannya.

Contoh:

Kamu marah dengan perbuatan salah satu temanmu. Padahal ia adalah salah satu teman baikmu dan tidak sengaja melakukannya.

Tapi tanpa berpikir panjang, kamu menceritakan keburukannya kepada temanmu yang lain, yang sayangnya justru malah memprovokasimu.

Ketika teman baikmu tersebut meminta maaf, kamu tidak bisa memaafkannya karena kondisi emosimu sedang tidak stabil.

Jadi mulai saat ini, ketika ada orang yang membuatmu marah (sengaja atau tidak), tenangkan diri agar bisa berpikir lebih jernih.

6. Meyakini Bahwa Semua Orang Pernah Membuat Kesalahan

Yakinlah bahwa semua orang pernah melakukan kesalahan di dalam hidupnya.

Sikap ini memang lebih mudah diucapkan ketimbang dipraktikkan. Tapi seperti itulah fitrah manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan.

Apalagi kalau orang tersebut sudah minta maaf kepadamu, seharusnya kamu bisa lebih mudah untuk memaafkannya.

Karena ia sudah menurunkan egonya untuk meminta maaf.

7. Meyakini Bahwa Semua Ada Ganjarannya

Cara memaafkan orang lain yang terakhir adalah meyakini bahwa semua perbuatan baik akan mendapatkan ganjaran.

Ketika kamu memaafkan orang lain, yakinlah bahwa kamu sedang melakukan perbuatan baik dan akan segera mendapatkan ganjarannya.

Sebagai catatan, ganjaran ini tidak bisa diprediksi.

Contoh:

Kamu bersedia memaafkan orang lain karena ingin berbuat baik kepada sesama.

Beberapa waktu kemudian, bisa jadi salah satu keluargamu mendapatkan balasan baik dari sikapmu tersebut.

Seperti diterima bekerja di perusahaan bonafide, atau usahanya laris manis karena mendapatkan banyak orderan, dan lain sebagainya.

Pada intinya, ganjaran tersebut bisa:

  • Berasal dari orang yang kamu maafkan atau orang lain.
  • Ditujukan kepadamu atau orang – orang terdekatmu.

Penutup

Selain menerapkan semua cara di atas, kamu juga harus meyakini bahwa masa lalu tidak akan bisa diubah, karena ia sudah terjadi.

Tapi kamu bisa mengambil pelajaran dari masa lalu tersebut, dan menjadikannya sebagai bekal untuk masa depan.

Dengan pemikiran seperti ini, kamu akan lebih mudah untuk memaafkan orang lain, karena tidak terlalu pusing terhadap sikap buruknya kepadamu.