7 Cara Menghadapi Rekan Kerja Menyebalkan

2 min read

Cara Menghadapi Rekan Kerja Menyebalkan

Berada di lingkungan kerja yang kondusif merupakan impian setiap pekerja. Termasuk memiliki rekan kerja yang menyenangkan dan bisa diajak bekerja sama.

Ketika kamu dan rekan kerjamu bisa bahu – membahu dalam menyelesaikan pekerjaan, kinerja tim secara keseluruhan akan menjadi baik.

Ringkasnya, kerja sama yang baik antar sesama rekan kerja bisa mempengaruhi kinerja tim.

Tapi sayangnya, terkadang kamu berada di situasi harus menghadapi rekan kerja yang menyebalkan, yang tentu saja membuatmu menjadi tidak nyaman.

Hal ini bahkan bisa membuatmu tidak betah di kantor, kehilangan semangat bekerja, dan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Supaya kamu tidak mengalami kondisi seperti di atas, di artikel kali ini ePsikologi akan membahas tentang cara menghadapi rekan kerja menyebalkan.

Inilah 7 Cara Menghadapi Rekan Kerja Menyebalkan

 Inilah Cara Menghadapi Rekan Kerja Menyebalkan

1. Tetap Bersikap Baik

Cara menghadapi rekan kerja menyebalkan yang pertama adalah tetap bersikap baik, meskipun ia sering memperlakukanmu dengan buruk.

Cobalah untuk tetap bersikap baik padanya. Jangan sampai kamu menurunkan level kualitasmu dengan marah – marah kepadanya.

Hadapilah rekan kerjamu tersebut dengan kepala dingin.

Kamu mungkin akan bertanya – tanya:

Bagaimana caranya bisa bersikap baik kepada rekan kerja yang menyebalkan?

Jawabannya ada dua.

Pertama memiliki niat yang baik. Niatkan bahwa sikap baikmu itu bertujuan agar hatinya luluh dengan apa yang telah kamu kerjakan.

Kedua, ingatlah bahwa setiap orang pasti memiliki keburukan dan kebaikan masing – masing.

Dibalik sikapnya yang menyebalkan, pastinya ada kebaikan yang dimilikinya. Sehingga tidak ada salahnya untuk tetap bersikap baik kepadanya.

2. Menanyakan Apa Masalahnya Dan Bicarakan Baik-Baik

Hampir setiap orang yang bersikap menyebalkan memiliki motif yang berbeda – beda.

Ada yang karena ingin mendapatkan pengakuan, dan ada juga yang karena ingin menyampaikan protes terhadap diri sendiri. Misalnya ketika ia (merasa) gagal dalam suatu hal.

Jika kamu mengenal orang – orang menyebalkan dengan motif seperti ini, kamu sebaiknya langsung bertanya kepadanya.

Cari waktu yang tepat untuk ngobrol berdua dengannya, dan tanyakan baik – baik mengapa ia sering bersikap menyebalkan.

Setelah berhasil mengetahui apa masalahnya, langkah berikutnya adalah bersama – sama mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Cara ini mungkin tidak akan selalu berhasil. Tapi paling tidak, kamu sudah berusaha seoptimal mungkin.

3. Menjaga Jarak

Agar kamu bisa bekerja dengan lebih tenang, kamu sebaiknya mengurangi interaksi dengan rekan kerja yang kurang cocok denganmu. Meskipun pada praktiknya tidak semudah itu.

Contoh:

Jika kamu dan rekan kerjamu berada di tim atau projek yang berbeda, kamu bisa dengan mudah menjaga jarak dengannya.

Tapi jika kamu dan rekan kerjamu berada di tim atau projek yang sama, tentunya akan lebih sulit untuk menjaga jarak.

Meskipun lebih sulit, bukan berarti tidak bisa. Intinya kamu harus menjaga jarak sambil tetap bekerja dengan profesional.

Berbicaralah seperlunya saja.

4. Membuat Batasan Dengan Orang Toxic Positivity

Bhaskoro Satriopamungkas, Hen Dian Yudani, dan I Gusti Ngurah Wirawan, dalam jurnalnya yang berjudul: Perancangan Film Pendek Mengenai Toxic positivity Di Lingkungan Masyarakat Surabaya, mengatakan bahwa:

Toxic Positivity adalah perilaku dimana seseorang secara terus menerus, mendorong orang lain yang sedang tertimpa kemalangan untuk melihat sesuatu dari sisi baik, tanpa mempertimbangkan pengalaman yang dirasakan dan memberi kesempatan kepada orang tersebut untuk meluapkan perasaannya.

Berada di sekitar orang seperti ini bisa mengganggu kesehatan mentalmu.

Hal ini dikarenakan kamu akan mendapatkan aura negatif dari orang – orang tersebut, sehingga akan mempengaruhi mood dan kualitas kerjamu.

Maka dari itu kamu harus membuat batasan khusus.

Penting untuk diperhatikan, membuat batasan khusus bukan berarti menjadikan rekan kerjamu sebagai musuh. Namun sikap ini bertujuan untuk melindungimu dari berinteraksi dengan rekan kerja yang menyebalkan.

5. Fokus Pada Pekerjaan

Fokuskan pikiranmu pada pekerjaan dan goals yang ingin diraih. Jangan biarkan ketidakcocokan dengan rekan kerja justru mengganggu produktivitas dan kinerjamu.

Jika gangguan dari rekan kerja yang menyebalkan mulai merusak konsentrasimu, ingat kembali perjuanganmu hingga bisa sampai di titik seperti sekarang ini.

Mulai hari ini, kesampingkan semua hal tentang rekan kerjamu yang menyebalkan, dan kembalilah menjadi dirimu sendiri dan tetap produktif.

6. Tetap Profesional

Seorang profesional harus memiliki integritas dan prinsip untuk bisa bertahan di situsi yang tidak menentu.

Tidak peduli seberapa menyebalkannya rekan kerjamu, jangan pernah membalasnya dengan keburukan. Karena hal tersebut justru akan merugikan dirimu sendiri.

Jadi jika kamu dihadapkan dengan rekan kerja yang menyebalkan, upayakan untuk tetap berkonsentrasi dalam bekerja, agar pekerjaanmu bisa selesai dengan baik.

7. Meminta Bantuan Dari Pihak Terkait

Jika semua cara menghadapi rekan kerja menyebalkan di atas sudah kamu lakukan, namun hasilnya belum terlihat baik, cara terakhir yang bisa dilakukan adalah mendiskusikannya dengan pihak terkait.

Misalnya pihak Human Resources (HR) di perusahaan tempatmu bekerja.

Kamu bisa memberikan bukti terkait rekan kerja yang menyebalkan kepada HR. Melalui bukti tersebut, seringnya HR akan segera mengambil tindakan tegas.

Penutup

Dalam keseharian bekerja, kamu pasti akan bertemu dan berinteraksi dengan rekan kerja yang memiliki kepribadian berbeda – beda. Termasuk rekan kerja yang menyebalkan.

Tapi bagaimanapun juga, kamu harus tetap menghadapinya dan berbaur dengan mereka.

Jadilah profesional sejati yang meskipun menghadapi banyak tantangan, ia tetap mampu bekerja dengan baik dan memberikan hasil terbaik.