8 Cara Menghadapi Sindiran Tanpa Harus Marah

2 min read

Cara Menghadapi Sindiran Tanpa Marah

Apakah kamu termasuk orang yang cukup sering mendapatkan sindiran, baik itu dari rekan kerja atau orang – orang di sekitarmu?

Kalau iya, jangan khawatir. Karena kamu akan segera mendapatkan solusinya di artikel ini.

Di sini epsikologi akan menjelaskan tentang cara menghindari sindiran dengan bijaksana dan tanpa harus marah.

Mari simak penjelasannya berikut ini.

8 Cara Menghadapi Sindiran Dengan Bijaksana

Cara Menghadapi Sindiran Dengan Bijak

1. Bersikap Cuek

Cara menghadapi sindiran yang pertama adalah bersikap cuek atau masa bodoh terhadap orang yang menyindirmu.

Contoh:

Kamu merasa yakin tidak melakukan suatu kesalahan. Tapi ada orang yang beranggapan sebaliknya. Hal inilah yang membuatnya menyindirmu.

Kalau menghadapi kondisi seperti ini, bersikap cuek adalah salah satu solusinya.

Karena biasanya, orang yang keberadaan dan perkataannya tidak dianggap akan merasa lelah.

Pada akhirnya, orang yang menyindirmu akan berhenti dengan sendirinya.

Kalau ingin melakukan cara ini, kamu harus memiliki mental yang kuat. Karena tidak semua orang bisa bersikap cuek ketika mendapatkan sindiran.

2. Menghindari Orang Yang Menyindir

Cara ini hampir sama dengan cara sebelumnya, yakni tidak menganggap keberadaan dan perkataan orang yang menyindirmu.

Perbedaannya:

Di cara sebelumnya kamu benar – benar bersikap biasa dan seolah – olah tidak memiliki masalah dengan orang yang menyindirmu.

Sedangkan di cara kedua ini, kamu berusaha menghindar dari orang yang menyindirmu.

Bagi sebagian orang, sikap ini adalah salah satu upaya untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan seperti terpancing emosi.

Kalau kamu ingin menghadapi sindiran dan lebih suka menghindari keributan, ini adalah cara yang paling tepat untukmu.

3. Memaafkan Orang Yang Menyindir

Setiap orang memiliki tipe yang berbeda – beda.

Ada orang yang ketika mendapatkan sindiran, ia tetap baik – baik saja. Sebaliknya ada juga yang justru tidak bisa fokus bekerja.

Untuk tipe kedua, sebenarnya ia jengkel dengan orang yang menyindir. Hanya saja karena satu dan lain hal, ia tidak bisa menyampaikan perasaaannya tersebut.

Kalau kamu termasuk tipe kedua ini, kamu sebaiknya berusaha untuk memaafkan orang yang menyindirmu tersebut.

Hal ini memang tidak mudah. Bahkan sangat sulit. Tapi ini adalah satu – satunya cara agar kamu bisa tenang dan tetap fokus dalam bekerja.

Aziz, Rahmat and Wahyuni, Esa Nur and Wargadinata, Wildana (2017), dalam jurnalnya yang berjudul Kontribusi Bersyukur dan Memaafkan dalam Mengembangkan Kesehatan Mental di Tempat Kerja, menyimpulkan bahwa:

Memaafkan dan bersyukur memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan mental di tempat kerja.

4. Membalas Dengan Prestasi Atau Pencapaian

Cara menghadapi sindiran yang berikutnya adalah membalas sindiran tersebut dengan prestasi atau pencapaian.

Sebelum melakukan cara ini, kamu bisa melakukan cara pada poin ke 1 – 3 di atas. Yakni:

  1. Bersikap cuek (masa bodoh).
  2. Menghindari orang yang menyindir.
  3. Memaafkan orang yang menyindir.

Sambil melakukan semua cara di atas, tetaplah fokus bekerja dan berupaya meraih prestasi atau pencapaian.

Bisa dikatakan bahwa ini adalah cara yang elegan namun sangat ampuh untuk menghindari sindiran.

5. Melakukan Evaluasi Terhadap Diri Sendiri

Terkadang, orang – orang memberikan sindiran kepadamu karena mereka sungkan atau merasa tidak enak hati untuk menegur secara langsung.

Kalau kamu mendapatkan sindiran dan sesekali merasa bahwa hal tersebut memang benar, lakukan evaluasi terhadap diri sendiri.

Luangkan waktu beberapa hari untuk menyendiri di tempat yang tenang, dan pikirkan baik – baik tentang sindiran tersebut.

Kalau memang benar, terima dan segera perbaiki.

Pada intinya adalah berusaha meningkatkan kemampuan diri agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Kamu bisa mengalokasikan waktu akhir pekan untuk melakukan evaluasi ini.

6. Menanggapi Dengan Baik

Kalau kamu memang tidak tahan dengan sindiran tersebut dan ingin menanggapinya, tanggapilah dengan baik tanpa harus berkomentar negatif.

Contoh:

Salah satu pimpinan di kantor menyindir hasil pekerjaanmu di depan pimpinan lainnya, dan menganggapnya sebagai penyebab perusahaan tidak mencapai target.

Kamu bisa mengucapkan terima kasih kepadanya dan mengatakan akan segara memperbaiki kinerjamu.

7. Menanggapi Dengan Bertanya Balik

Cara berikut ini cukup berisiko. Tapi beberapa orang berhasil menerapkannya.

Contoh:

Ketika hasil pekerjaanmu disindir di depan banyak orang, kamu bisa bertanya balik kepada orang yang menyindir:

  • Apakah ia memiliki solusi yang lebih baik?
  • Apakah ia sudah mengerjakan tugasnya dengan baik?

Dari sini kamu pasti bisa melihat bahwa cara ini berpotensi menimbulkan keributan. Jadi pertimbangkanlah baik – baik sebelum menggunakannya.

8. Mengajak Orang Yang Menyindir Untuk Bertemu 1:1

Cara menghadapi sindiran yang terakhir adalah mengajak orang yang menyindir untuk bertemu empat mata.

Setelah bertemu, kamu bisa menanyakan baik – baik alasannya menyindirmu.

Apakah ia memiliki masalah denganmu? Atau memang murni ingin menegur kesalahan yang sudah kamu buat?

Pada intinya, tujuanmu adalah untuk mengetahui alasan yang sebenarnya. Bukan menebak – nebak atau menuduh.

Karena bisa jadi ia sebenarnya tidak menyindirmu. Tapi kamulah yang merasa tersindir dengan ucapannya.

Penutup

Semua cara di atas bisa dikatakan sama baiknya. Karena semuanya tergantung pada kondisi dan tipe orangnya masing – masing.

Jadi cara apa pun yang kamu pilih, pertimbangkanlah baik – baik sebelum melakukannya. Utamakanlah cara yang baik dan jangan membuat masalah menjadi lebih rumit.