7 Cara Mengambil Keputusan Yang Tepat Dan Cepat

2 min read

Mengambil keputusan yang tepat bukanlah hal yang mudah. Apalagi kalau harus dilakukan di saat genting, tekanannya pasti akan semakin bertambah.

Contoh:

Seorang pelatih klub sepakbola harus memasukkan 1 diantara 3 pemain yang ia anggap mampu mencetak gol dalam waktu 10 menit, agar klubnya bisa terhindar dari kekalahan.

Keputusan yang sangat sulit bukan?

Percaya atau tidak, sebagian pelatih bisa melakukannya! Salah satunya adalah Sir Alex Ferguson, mantan pelatih Manchester United.

Ade Herawati Sahputri, dalam jurnalnya yang berjudul Pengambilan Keputusan Sebagai Suatu Proses, menyimpulkan bahwa:

Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif terbaik untuk pemecahan suatu masalah melalui metode dan teknik tertentu.

Pada intinya, hanya orang – orang terlatih saja yang bisa mengambil keputusan dengan tepat.

Kabar baiknya, di artikel kali ini epsikologi akan membahas tentang cara mengambil keputusan yang tepat dan cepat.

7 Cara Mengambil Keputusan Yang Tepat Sasaran

Cara Mengambil Keputusan Yang Tepat Sasaran

1. Mengetahui Detail Permasalahannya

Cara yang pertama adalah mengetahui detail permasalahannya. Karena mengetahui masalah jauh lebih sulit ketimbang mencari jawaban.

Kalau sudah mengetahui masalahnya, kamu akan lebih mudah menganalisis masalah tersebut dan mendapatkan jawabannya.

Contoh:

Kamu harus menentukan strategi yang tepat untuk pertandingan bulu tangkis minggu depan.

Kalau hanya bermodalkan informasi di atas saja, kamu pasti akan lebih mudah untuk menentukan strategi bukan?

Bagaimana kalau lawanmu adalah orang yang kidal?

Kalau kondisinya seperti ini, kamu harus memikirkan strategi yang tepat untuk mengalahkan orang yang kidal.

Inilah yang disebut dengan mengetahui detail suatu permasalahan.

2. Mengetahui Tujuan Yang Ingin Dicapai

Ketika ingin mengambil suatu keputusan, kamu harus mengetahui tujuan yang ingin dicapai dari keputusan tersebut.

Contoh:

Kamu adalah pemimpin di grup olimpiade antar kampus.

7 hari menjelang hari perlombaan, salah satu anggotamu mengatakan bahwa ia tidak bisa fokus belajar di rumah, sehingga sulit menguasai materi pelajaran yang merupakan bagiannya.

Sebagai pemimpin, kamu bisa saja memaksa temanmu tersebut untuk tetap bertanggung jawab.

Tapi kalau dilihat dengan menggunakan akal sehat, bisa jadi ia sedang ada masalah di rumahnya.

Ringkasnya, temanmu membutuhkan bantuan.

Karena tujuanmu adalah ingin memenangkan perlombaan, kamu membagi rata materi pelajaran tersebut kepada semua anggota, dan meminta mereka untuk mempelajarinya.

3. Mengumpulkan Informasi Yang Relevan Sebanyak Mungkin

Kamu boleh mengumpulkan informasi sebanyak – banyaknya sebagai bahan untuk mengambil keputusan.

Tapi pastikan bahwa semua informasi tersebut memang relevan dan berasal dari sumber yang terpercaya.

Selain itu, sebagian besar dari informasi tersebut sebaiknya merupakan fakta, bukan sekadar opini.

Kalau bisa mengumpulkan informasi seperti ini, kamu akan sangat terbantu untuk mengambil keputusan.

4. Menyeleksi Pilihan Yang Tersedia

Cara berikutnya adalah menyeleksi semua pilihan menjadi beberapa saja, sehingga mengerucutkan pilihan yang ada.

Contoh:

Sebelumnya kamu memiliki 10 pilihan. Dari 10 pilihan ini bisa dikerucutkan menjadi 2 pilihan saja.

Secara matematis, menentukan 1 dari 2 pilihan tentunya jauh lebih mudah ketimbang menentukan 1 dari 10 pilihan.

Pertanyaannya:

Bagaimana cara mengerucutkan pilihan tersebut?

Kamu harus mencoret 8 pilihan yang tidak relevan.

5. Mempertimbangkan Dampak Baik Dan Buruknya

Seringnya, setiap keputusan yang kamu ambil tidak hanya berdampak bagi dirimu saja, tapi juga orang – orang di sekitarmu.

Contoh:

Kamu adalah seorang mahasiswa tahun keempat, dan berencana ingin menjalankan bisnis sampingan untuk mendapatkan uang tambahan.

Sebelum mengambil keputusan tersebut, pikirkan dampaknya bagi dirimu dan juga orangtuamu.

Karena bisa jadi bisnis tersebut akan mengganggu aktivitas kuliahmu, dan membuatmu lulus lebih lama. Imbasnya, orangtuamu harus membayar biaya kuliahmu lebih lama.

Jadi pertimbangkanlah dampak baik dan buruk dari setiap keputusan yang kamu ambil.

Kalau dampak baiknya lebih banyak ketimbang dampak buruknya, silahkan ambil.

6. Menggunakan Sudut Pandang Orang Lain

Ketika ingin mengambil keputusan dengan tepat, kamu juga bisa menggunakan sudut pandang orang lain atau memosisikan diri sebagai mereka.

Contoh:

Sebelum menjalankan bisnis minuman di kampus, pikirkan baik – baik jenis minuman apa yang kemungkinan besar disukai oleh mahasiswa/i di sekitar kampus tersebut.

Meskipun jawabannya belum tentu memberikan hasil yang terbaik, tapi seperti inilah salah satu cara menggunakan sudut pandang orang lain.

7. Berdiskusi Dengan Orang Yang Sudah Berpengalaman

Cara terakhir adalah berdiskusi dengan orang – orang yang pernah berada di posisimu saat ini.

Contoh:

Kamu baru lulus SMA dan ingin segera kuliah, tapi masih bingung dalam menentukan jurusan.

Supaya tidak menyesal, kamu bisa berdiskusi dengan keluarga atau teman yang pernah mengalami kondisi tersebut.

Karena sudah pernah melewatinya, mereka mungkin memiliki tips khusus yang bermanfaat untukmu.

Kalau kamu sedang bingung dalam menentukan jurusan, silahkan membaca artikel epsikologi yang membahas tentang cara memilih jurusan kuliah.

Penutup

Banyak orang yang salah mengambil keputusan bukan karena ia tidak memiliki pilihan yang baik.

Tapi karena ia melakukannya ketika tubuh dan pikirannya dalam kondisi yang tidak sehat, sehingga tidak bisa berpikir jernih.

Kalau kamu ingin mengambil keputusan yang tepat, pastikan bahwa tubuh dan pikiranmu dalam kondisi yang sehat, karena hal ini sangat berpengaruh pada proses pengambilan keputusan.