Memberi hukuman biasanya dilakukan oleh orang tua ketika anak melakukan kesalahan. Salah satu hukumannya bisa berupa fisik, padahal ada banyak dampak hukuman fisik terhadap anak yang berdampak buruk.
Misalnya anak dipukul, dicubit atau bahkan dijewer hingga merasa kesakitan. Tadinya, orang tua melakukan itu supaya anak jera dan tidak membuat kesalahan lagi.
Dampak hukuman fisik terhadap anak ini bisa membahayakan dirinya di masa depan.
Bahkan perkembangan kognitif anak bisa menjadi terganggu jika anak tersebut terus mengalami hukuman secara fisik.
Dampak hukuman itu juga bisa menurunkan tingkat intelegensi pada anak tersebut. Anak-anak yang mengalami hukuman fisik juga bisa mengalami gangguan secara emosional.
Mereka juga bisa tumbuh menjadi anak yang memiliki sikap rendah diri, gangguan perhatian dan kerusakan pada otaknya.
Penting dibaca: Ucapan Orang Tua yang Mempengaruhi Psikologis Anak
Dampak Hukuman Fisik Terhadap Anak yang Harus Diketahui
Dari beberapa kemungkinan buruk pada dampak hukuman fisik tersebut, ternyata hukuman fisik memang tidak efektif diterapkan pada anak-anak.
Bahkan banyak sekali kasus dari kekerasan fisik pada anak, yang berakibat fatal bagi kehidupan anak tersebut.
Menurut penelitian, ditemukan sebuah fakta dari hukuman fisik yang ternyata tidak akan membuat anak menjadi disiplin.
Sebuah hukuman yang menyakiti tubuh si anak akan meningkatkan agresivitas, serta juga menyebabkan anak menentang orang tua di masa mendatang.
Baca juga: Cara Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak
Menurut salah satu psikolog ternama di Bogor, hukuman fisik untuk anak hanya efektif dalam mendisiplinkan anak tapi dalam jangka waktu yang pendek saja.
Artinya, jika hal itu dilakukan secara terus menerus maka akan menimbulkan luka baik secara fisik atau mental.
Maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang agresif, bahkan melakukan kekerasan pada temannya.
Menarik dibaca:
Jika anak tersebut dewasa, maka perilakunya menjadi ringan tangan baik kepada pasangan atau anak-anaknya nanti.
Pengurangan volume otak pada orang dewasa, juga bisa disebabkan oleh kekerasan yang ia alami sejak kecil.
Hal itu juga akan berpengaruh pada kondisi psikologi sosialnya, dan kecerdasan intelegensi atau biasa disebut dengan IQ akan menurun.
Maka banyak sekali pakar kejiwaan yang menolak dengan tegas berbagai jenis hukuman fisik yang dilakukan pada anak-anak secara intens.
Jika anak-anak tak bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik atau bahkan menyalahi aturan, maka sebaiknya diberi tahu dan diajarkan kembali.
Bukan memberinya hukuman fisik yang tidak akan membuat anak tersebut paham. Mentalnya pun akan terganggu ketika ia tumbuh dewasa.
Penting dibaca: Pengaruh Keluarga Broken Home Terhadap Mental Anak
Alasan Mengapa Tidak Boleh Melakukan Hukuman Fisik pada Anak
Hukuman fisik merupakan salah satu metode umum yang banyak dilakukan oleh para orang tua, dalam mendidik anaknya.
Padahal cara itu bukanlah cara yang tepat dalam mendidik dan membesarkan anak.
Dampak hukuman fisik terhadap anak dapat membuat psikologi anak terganggu.
Berikut ini beberapa alasan yang harus Anda ketahui, mengapa kita tidak boleh melakukan hukuman secara fisik terhadap anak:
1. Tidak Efektif dan Akan Berdampak Buruk
Anak-anak memang biasanya melakukan berbagai kesalahan dan juga bandel. Namun memberinya hukuman secara fisik tidak akan menghasilkan apapun.
Kekerasan fisik yang dilakukan, juga tidak akan tidak akan berhasil dalam waktu lama untuk mendisiplinkan anak tersebut.
Beri mereka penjelasan mengapa mereka tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak pantas.
Kekerasan juga hanya cara yang instan untuk menghentikan tingkah laku buruk mereka.
Sehingga dampak hukuman fisik terhadap anak ini sangatlah buruk.
2. Menggambarkan Penganiayaan yang Buruk Oleh Orang Tua Kepada Anak
Kebanyakan kasus penganiayaan yang terjadi pada anak akan dimulai dengan sebuah pukulan.
Maka memberikan hukuman secara fisik ini tidak akan berhasil, karena orang tua hanya akan menambah hukuman setiap kali anak melakukan kesalahan.
Orang tua juga akan berharap efek jera pada anak dan mereka akan mengancam dengan hukuman yang lebih buruk.
Tanpa mereka sadari, orang tua sudah menganiaya anak.
3. Menjadikan Anak Mudah Melakukan Kekerasan
Anak-anak yang banyak diberi hukuman secara fisik sejak kecil juga berpotensi dalam melakukan kekerasan baik pada teman, pasangan atau bahkan anaknya jika sudah menikah.
Mereka juga berisiko tinggi dalam pelanggaran hukum yang berkaitan dengan kekerasan.
Peran orang tua ini bisa mempengaruhi anak dengan contoh perilaku yang dampaknya lebih besar pada anak.
Dampak hukuman fisik terhadap anak selanjutnya yaitu apabila orang tua melakukan kekerasan fisik untuk menyelesaikan masalah, umumnya anak akan mengikuti jejak orang tua.
4. Bisa Membuat Anak Depresi
Apabila Anda dipukul oleh orang tua atau pasangan Anda, apakah Anda masih berpikir bahwa mereka masih mencintai Anda?
Maka begitupun dengan yang dirasakan oleh anak-anak. Mereka akan meragukan kasih sayang orang tua saat menerima hukuman fisik tersebut.
Anak juga merasa tidak dicintai dan depresi, hal itu pun akan mempengaruhi kehidupan sosialnya ketika ia dewasa.
Penting dibaca: Perilaku Orang Tua yang Menganggu Psikologis Anak
Menyaksikan kekerasan fisik tanpa benar-benar mengalami saja akan membuat anak menjadi stres.
Apalagi ia harus mengalami hukuman secara fisik secara langsung. Maka hal itu bisa memicu penurunan pada sistem kekebalan tubuh mereka.
Hukuman fisik ini akan berdampak pada kondisi tubuhnya. Mereka akan rentan terhadap penyakit apapun.
Itulah beberapa dampak hukuman fisik terhadap anak yang harus disadari oleh setiap orang tua.
Mengingat dampak hukuman fisik terhadap anak memberikan efek yang sangat buruk bagi perkembangannya, maka jangan sampai melakukan tindakan fisik untuk mendisiplinkan buah hati, ya.
Hindari kekerasan dan jadilah orang tua yang bijaksana dan penuh cinta kasih tanpa harus melakukan kekerasan pada anak mulai sekarang juga.