Memahami jalan pikiran, definisi dan pemahanan teori psikologi kepribadian manusia selalu menarik untuk dibahas. Tahukah kamu kalau memahami teoritis dasarnya maka dapat memperoleh berbagai manfaat.
Hal seperti strategi pemasaran dan tata cara rekrutmen menggunakan dasar teori psikologi kepribadian secara umum dan menurut para ahli psikologi di Indonesia dan Dunia.
Bidang dari ilmu psikologi kepribadian dapat mengungkapan bagaimana manusia berperilaku dan alasannya.
Yuk, pahami dahulu beberapa teori yang mendasari kepribadian manusia untuk melakukan tindakan tertentu.
1. Teori Kepribadian Psikoanalisis
Teori yang diungkapkan oleh Freud ini menekankan berhubungan antara alam bawah sadar, realita dan hati nurani. Teori ini membagi insting manusia yang direpresentasikan sebagai ide (naluri), ego (nalar), dan superego (suara hati).
Ketiga hal tersebut saling mempengaruhi, memberikan dorongan atau menekan suatu keinginan.
Jadi, teori ini menjelaskan dorongan untuk berperilaku yang dibatasi oleh norma dan keinginan bertindak baik yang siterima oleh masyarakat.
Kasus psikis pasien dengan masalah kepribadian mengambil dasar teori ini. Hal tersebut sangat membantu untuk melakukan pengobatan yang relevan.
2. Teori-Teori Sifat (Trait Theories)
Secara psikologis, manusia memiliki kepribadian tertentu yang tidak tergatung dengan dorongan namun karena sudah sifat dasarnya. Walau ada juga sifat lain yang ditunjukan berdasarkan situasional.
Teori Psikologi kepribadian yang dijabarkan Allport dengan lugas membedakan sifat bawaan dan perilaku yang bertolak belakang karena hal-hal seperti empati, tata krama dan norma. Bagaimana contohnya? Kala kamu berbohong saat merasa memang diperlukan.
3. Teori Tipologi
William Sheldom menolak teori sifat yang membedakan manusia dalam beberapa tipe. Menurut Sheldon, manusia dipengaruhi oleh tiga hal sebagai alasan untuk melakukan sesuatu.
Yakni Viscerotonia (keinginan untuk menikmati hidup), Somatotonia (sifat mengambil resiko dan berani) serta Cerebretonia (keinginan untuk menyendiri).
Teori ini menyoroti perbedaan manusia yang sering kita lihat pada kehidupan sehari-hari. Ada yang cenderung lebih introvert dan tidak menyukai keramaian.
Sementara ada jenis orang yang lebih menonjol baik karena lebih berpetualang atau menuruti dorongan hatinya.
3. Teori Kepribadian Behaviorisme
Ada teori yang mengatakan perilaku manusia bisa dibentuk dengan proses pembelajaran. Kamu mungkin mengenal teori yang dipopulerkan oleh Skinner yang menarik benang merah antara perilaku dan pembiasaan.
Pada intinya, seseorang bisa belajar menekan perilaku tertentu dan menjadikannya bagian dari kepribadian. Apa contohnya? Saat kamu menahan tawa saat orang lain ditimpa kemalangan.
Contoh lain yaitu pada saat ngantuk dan tersugesti untuk minum kopi untuk melawan rasa kantuk. Cara lain adalah mengatasi stress dengan meditasi atau berbelanja. Pernahkan kamu merasakan hal seperti itu?
4. Teori Psikologi Humanistik
Sebuah teori seringkali tidak dicetuskan oleh satu oran saja namun didukung oleh beberapa pendapat.
Nah, hal ini yang terbukti untuk teori psikologi humanistik yang didukung oleh Arthur Combs, Carls Rogers, Erich Fromm dan yang paling populer Abraham Maslow.
Mereka menitik beratkan kepribadian dari sifat dasar manusiawi. Bahwa manusia memiliki potensi untuk mengembangkan emosi positif dari keinginannya untuk menunjukan afeksi.
Hal inilah yang menunjukan paduan antara pembentukan kepribadian yang dapat menunjukan sikap yang mempertimbangkan analisa pada kondisi sosial.
5. Teori Psikologi Kognitif
Nah berbeda lagi dengan teori psikologi kepribadian yang dipopulerkan oleh Gestalt ini. Secara kognitif manusia mengandalkan indranya dan memberikan makna.
Jadi, manusia tidak hanya berperilaku dari apa yang pernah dipelajarinya saja. Tiap hal yang dilihat memiliki arti tersendiri seperti baik atau buruk, benar dan tidak benar serta definisi subjektif lainnya.
6. Teori Belajar Sosial
Teori psikologi kepribadian ini juga dikemukakan oleh beberapa ilmuan sekaligus yakni Dollard, Miller, Rotter dan Bandura.
Ilmu teori psikologi kepribadian ini memiliki pendapat bahwa kepribadian manusia adalah hasil dari interaksi dengan lingkungan secara terus menerus.
Di mana, setiap individu dan lingkungan saling memberikan pengaruh seperti yang terkandung di dalam dasar ilmu psikologi sosial untuk saling membantu sesama.
Individu dapat membentuk perilakunya secara langsung dan tidak langsung. Untuk pembentukan pribadi secara langsung.
Ini dilakukan dengan mendapatkan penghargaan dan hukuman dari lingkungan. Sedangkan yang tidak langsung adalah dengan melakukan pengamatan terhadap lingkungan.
7. Teori Psikodinamika
Selanjutnya adalah menurut teori psikodinamika yang dikemukakan oleh Sigmun Freud. Teorinya memiliki pendapat bahwa dalam diri setiap individu terdapat energi psikis yang dinamis.
Energi inilah yang kemudian menentukan kepribadian manusia karena bersikap kekal atau tak bisa dihilangkan bahkan dihambat sekalipun.
8. Teori Behavioristik
Sedangkan menurut teori behavioristik yang dikemukakan oleh beberapa orang ilmuan, berpendapat bahwa ini adalah tindak laku manusia yang berdasarkan fungsi stimulus.
Teori psikologi Kepribadian ini pada akhirnya diperoleh dari belajar pada lingkungan. Ilmuan yang mengemukakannya adalah J. B. Watson, B. F. Skinner, E. L, Thorndike dan Ivan Pavlov.
Para ahli yang mengemukakan teori yang satu ini telah melakukan berbagai penelitian dan menemukan bahwa segala tingkah laku manusia didapatkan dari proses belajar yang berasal dari lingkungannya.
Bukan yang didapat secara instan atau yang dibawa secara lahir. Bila diperhatikan tiap teori psikologi kepribadian saling membantah atau mendukung teori sebelumnya.
Ada berbagai sisi manusia yang terus-menerus dijadikan pertimbangkan untuk menjelaskan alasan seseorang memiliki kepribadian tertentu.
Memahami teori psikologi kepribadian akan dapat dimanfaatkan baik secara saintifik atau berbagai penerapan lainnya.