8 Prinsip Psikologi Desain

4 min read

Sebuah desain akan menjadi efektif bila dijalankan dengan pengetahuan psikologi. Bisa dikatakan desain merupakan hal yang sangat penting dalam membangun sebuah bisnis.

Para desainer, entah desainer grafis ataupun web, dituntut oleh owner  untuk sekreatif mungkin sehingga apa yang menjadi tujuan utama dalam bisnis tersebut dapat dengan mudah ditangkap oleh audience. Kenyataannya untuk merealisasikan sebuah desain yang menarik dan estetik tidaklah semudah scroll medsos dengan jari.

Meskipun ada ratusan prinsip yang relevan, 8 Prinsip Psikologi dalam  Mendesain berikut ini dapat Anda gunakan untuk meningkatkan kualitas estetika dan efektivitas desain Anda

Reaksi Visceral pada Psikologi Desain

Tahap awal sebuah interaksi dalam psikologi desain adalah Tahap Visceral dimana interaksi antara manusia dengan produk ataupun komputer menghasilkan sebuah emosi dalam diri manusia. Reaksi tersebut berasal dari sistem saraf pusat.

Reaksi Visceral sendiri dapat dikatakan bekerja di alam bawah sadar dimana otak lama kita akan bereaksi jauh lebih cepat dari pada pikiran sadar.

Pasti Anda pernah menyukai desain tetapi sulit untuk menjelaskannya mengapa kalian bisa menyukai desain tersebut. Ini berarti Anda memiliki reaksi visceral.

Desain visceral cukup luas sehingga mungkin diperlukan sebuah blog yang membahas hal ini mengenai hal ini lebih jauh lagi. Singkatnya carilah desain yang terlihat menyenangkan dan dapat memicu otak lama.

Baca Juga:

Analisis Cost-Benefit dalam Psikologi Desain

Perilaku dasar manusia memiliki dua pola: pencarian peluang dan penghindaran ancaman. Sadar atau tidak kita selalu mengevaluasi potensi pengeluaran untuk aktivitas tertentu dan imbalannya.

Sederhananya analisis cost-benefit ini merupakan proses penjabaran biaya dan manfaat dari sebuah tindakan sebelum Anda mengeksekusinya. Jika cost atau biaya yang dikeluarkan melebihi benefit yang didapatkan, maka Anda tidak akan mengeksekusinya.

Tentu saja ini menjadi tantangan tersendiri bagi para desainer dimana mereka dituntut untuk membuat konten yang sederhana namun dapat memenuhi goal dari konten.

Pastikan saat Anda menyusun strategi agar aundience mengisi form untuk mendapatkan konten yang Anda tawarkan, Anda lebih dulu melakukan evaluasi desain dengan analisis Cost-Benefit.

Hick-Hyman Law

Dalam Hukum Hick-Hyman dapat disimpulan bahwa semakin banyak pilihan yang tersedia akan semakin sulit menentukan pilihan dan semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk menentukannya.

Ketika produk yang Anda buat sudah didukung dengan User Interface yang menarik dan dapat memicu reaksi Visceral beserta tambahan ilustrasi yang bagus akan menjadi percuma ketika audience Anda bingung dalam menentukan pilihan.

Bayangkan, jika Anda dalam keadaan lapar singgah di restoran pizza dan ada banyak sekali pilihan pizza dalam list menu yang Anda pegang, tentu Anda akan kesulitan dalam memilih bahkan bisa jadi Anda menjadi tidak lagi antusias dan kehilangan selera makan.

Bukankah akan lebih baik jika menyederhanakan pilihan?

Begitu juga jika Anda menerapkannya dalam User Experience. Batasi pilihan seminimal mungkin agar audience bisa lebih mudah dalam menentukan pilihannya tanpa harus melihat seluruh beban informasi di layar. Cukup pastikan mereka mendapatkan informasi yang penting saja di bagian depan.

Psikologi Desain Gestalt

Hukum Gestalt merupakan prinsip yang membuat beberapa rangkaian elemen tak beraturan yang kemudian disatukan menjadi suatu pola tertentu.

Prinsip ini juga merupakan poin yang cukup penting dalam psikologi desain yang memilki beberapa jenis teori, antara lain sebagai berikut

Promixity (kedekatan)

Psikologi Promixity

Pengelompokan yang dibuat karena adanya kedekatan sehingga objek yang terlihat bukan lagi sebuah individual melainkan kelompok. Contohnya marka jalan pemisah antara kendaraan roda 2 dan roda 4 di sebuah lampu merah. Dengan marka ini, biasanya akan terlihat ada jarak untuk membedakan antara 1 jenis kendaraan dengan kendaraan lainnya.

Similarity (kemiripan)

Objek-objek yang sama akan dianggap sebagai satu objek atau memiliki fungsi yang sama. Ini dapat ditentukan berdasarkan warna, bentuk, tekstur, arah, maupun ukuran.

Continuity (kesinambungan)

Prinsip visual ini dapat menggiring pandangan mata mengikuti satu objek dan terus ke objek lain. Penggunaan prinsip ini biasanya banyak ditemui di website e-commerce pada saat melakukan checkout, yaitu pada bagian progress indicator

Closure (ketertutupan)

Closure WWF

Hampir sama dengan continuity, ketika melihat susunan objek yang abstract maka Anda akan melihat susunan objek tersebut sebagai sebuah object yang dikenali mata dan menganggapnya sebagai satu bagian objek yang lengkap.

Figure/Ground

Figure and Ground

Prinsip ini dapat dikenali dengan nama ‘kontras’, di mana ketika Anda melihat sebuah objek dalam objek lain, maka mata Anda secara otomatis memisahkan antara objek dengan area sekelilingnya (ground).

Pencocokan Pola

Pencocokan pola atau pengenalan pola adalah cara manusia memproses semua yang dilihat, mulai dari wajah orang hingga huruf atau kata. Ketika rangsangan visual ditangkap oleh mata, ia akan memulai reaksi berantai di otak. Lantas kita secara tidak sadar akan mengingat sesuatu yang mirip dengan rangsangan yang pernah kita dapatkan sebelumnya.

Jika rangsangan dicocokkan dengan pola yang sudah ada sebelumnya maka kita mengenali apa yang kita lihat, dan sebaliknya. Proses ini bisa melalui pengenalan bentuk dan warna.

Semakin sering Anda melihat sesuatu, semakin banyak pola yang telah Anda simpan untuk diidentifikasi. Ketika pola mudah dicocokkan mereka akan merasa akrab.

Psikologi Desain Bentuk & Warna

Pada dasarnya ketika manusia melihat sebuah bentuk maka akan terdapat psikologis yang terjadi yang masing-masingnya akan menghubungkan dengan emosi, pikiran, karakteristik yang berbeda yang beresonansi dengan otak manusia, otak kita. Sehingga bentuk  menjadi bagian yang penting dalam sebuah prinsip psikologi desain.

Dengan memilih bentuk yang tepat maka pesan yang terdapat pada sebuah produk akan dapat tersampaikan dengan baik kepada audiencenya.

Contoh bentuk paling sering digunakan adalah persegi dan segitiga yang dibentuk oleh beberapa garis lurus serta sudut siku yang memberikan pesan profesionalitas, keseimbangan dan stabilitas, maskulin dan efisiensi.

Dapat kita ambil cotoh adalah logo dari perusahaan besar Microsoft yang memilih menggunakan gambar empat persei dengan empat warna sebagai logo dari perusahaan. Logo ini menyampaikan pesan stabil, efisien dan kokoh jika Anda melihatnya.

Psikologi bentuk

Selain perlu mempertimbangkan jenis bentuk, desainer juga perlu mempertimbangkan pemilihan warna yang tepat untuk situs web mereka. Setiap warna dapat mewakili pesan yang berbeda dan memberikan mood yang juga berbeda kepada audience.

Semisal, warna orange pada E-Commerce Shopee yang memberikan kesan happy, ramah & terjangkau. Atau warna merah pada Coca Cola yang melambangkan energi, tegas dan passion.

Psikologi Warna

Atau contoh lainnya lagi adalah colorful pada Google untuk melambangkan plyaful, tegas, tidak terbatas.

Selective Disregard & Change Blindness

Ketika melihat area di sekitar kita dan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita, kitta mungkin akan berpikirb bahwa kita sudah menyerap atau mengingat semua yang kita lihat. Padahal nyatanya kita sering kali sama sekali lupa atas apa yang terjadi tepat di deapn kita.

Fenomena ini disebut Selective Ignore dan terjadi karena ketidakpraktisan.

Ketika berjalan di jalan mata kita akan melihat jutaan visual yang menarik perhatian, kecuali jika otak kita menyaring informasi dari mata dan seolah-olahtidak melihat apapun.

Beda hal ketika Anda sedang mencari sebuah jalan. Tanda jalan apapun akan Anda perhatikan dan diproses oleh otak. Sementara jika Anda sudah tahu kemana akan pergi, mungkin tanda jalan apapun akan Anda abaikan karena tidak perlu. Jika Anda mencari Main Street, tanda jalan apa pun akan menarik perhatian Anda dan diproses

Fenomena ini dikenal sebagai pengabaian selektif, proses di mana pikiran Anda secara proaktif mengabaikan apa pun yang dianggap tidak relevan.

Contoh pengabaian selektif dalam sebuah web adalah kebutaan banner, di mana audience telah terbiasa mengabaikan iklan online sehingga mereka tidak sadar apakah situs web yang mereka buka memiliki iklan atau tidak.

Pengabaian selektif berlaku kepada selain iklan. Audience sering mengabaikan apa pun yang tidak terkait dengan apa yang mereka cari. Karena itu, untuk efisiensi semua elemen harus diberi label dengan jelas dan mengikuti konvensi yang sesuai dengan harapan audience.

Pengenalan Wajah

Salah satu pattern matching yang paling adalah pengenalan wajah. Studi dari Caltech menunjukkan otak manusia memiliki jutaann sel yang hanya merespon pada wajah. Sehingga tak jarang wajah manusia dimanfaatkan dalam membuat sebuah website yang pada akhirnya dapat menarik perhatian visitor.

Selanjutnya ekspresi orang yang digambarkan akan mempengaruhi bagaimana perasaan audience tentang sebuah web.

Seseorang dengan wajah yang bahagia dan tersenyum akan menyampaikan pesan selamat datang. Gambar anak-anak yang sedih dan kelaparan akan menyampaikan pesan keputusasaan. Semakin ekspresif gambar wajah yang digunakan maka akan semakin menarik perhatian visitor dan akan semakin tersampaikan pesan yang diinginkan.

Kesimpulan

Tidak ada prinsip yang lebih baik untuk meningkatkan desain Anda selain lebih memahami dan mendalami tentang apa yang Anda desain.

Prinsip-prinsip  psikologi desain atau teori yang tetulis dalam postingan ini semoga cukup untuk membuat Anda setidaknya mengetahui bagaimana membuat sebuah desain dengan benar dan semoga dapat memotivasi Anda lebih banyak belajar.