Sejumlah negara di dunia saat ini dihebohkan dengan penyebaran virus jenis baru bernama COVID-19. Virus baru ini digolongkan sebagai Coronavirus, ada banyak pengaruh virus corona terhadap psikologi manusia di Dunia yang berdampak buruk ke depannya.
Sebuah virus menular yang dapat menginfeksi banyak orang dalam waktu singkat dan dalam fase tertentu dapat menyebabkan kematian.
Ancaman luar biasa yang ditimbulkan oleh virus jenis baru ini membuat negara-negara di dunia mengalami masalah yang begitu besar.
Berbagai sektor perekonomian nyaris lumpuh total. Banyak bidang pekerjaan yang terdampak oleh meluasnya persebaran virus ini.
Coronavirus sendiri sebenarnya sudah aja sejak lama. Menurut penjelasan World Health Organization (WHO), Coronavirus adalah penyakit yang menganggu sistem pernapasan manusia dan dapat menular. Penyebarannya pun terbilang cepat dan bisa melalui berbagai hal.
Setidaknya ada dua jenis Coronavirus yang sempat menyebar sebelum adanya COVID-19, yaitu Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Sementara wabah yang sedang menyebar saat ini dan sudah masuk ke Indonesia adalah Novel Coronavirus Disease (COVID-19).
SARS yang muncul pada tahun 2002 sekitar bulan November di Tiongkok, juga sempat menyerang Indonesia. Selain itu virus ini juga menyerang beberapa negara lain seperti Hongkong, Vietnam, Singapura, Inggris hingga Amerika Serikat.
Virus ini berhasil dihentikan sekitar pertengahan tahun 2003. Virus yang diketagorikan sebagai Epidemi ini menjangkiti sekitar 8.098 orang di seluruh dunia, dan merengkut nyawa sebanyak 774 orang.
COVID-19 sendiri pertama kali dilaporkan berasal dari Wuhan dan terus menyebar sejak Desember 2019 lalu.
Hingga saat ini, Coronavirus COVID-19 sudah masuk ke Indonesia dan menyerang lebih dari 20 ribu orang dengan total kematian mencapai 1.278 orang pada 21 Mei 2020.
Hingga saat ini penanganan Cvid-19 di Indonesia dan berbagai negara lainnya masih terus dilakukan. Pemerintah Indonesia bahkan dikabarkan tengah mengembangkan vaksin untuk mengatasi Pandemi ini. Berbagai kebijakan juga disiapkan demi memutus mata rantai persebaran virus COVID-19.
Penyebab Infeksi COVID-19
Banyak informasi yang beredar terkait penyebab COVID-19, namun hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab virus ini selain Corona itu sendiri. Sedangkan penyebarannya yang bisa menginfeksi orang lain dapat melalui berbegai cara.
Menurut banyak kasus yang terjadi terkait COVID-19, virus ini dapat menyebar karena adanya kontak langsung (sentuhan tangan atau wajah) terhadap orang yang sudah terinfeksi, terkena percikan air liur orang yang terkena Corona dan menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang dari orang yang terjangkit virus ini.
Gejala Infeksi COVID-19
Meski tergolong baru dan belum bisa dipastikan secara tepat gejala sebenarnya Coivid-19, namun dari beberapa pasien yang sudah ditangani.
Gejala Coronavirus jenis ini menimbulkan gejala yang beragam. Umumnya orang yang terindikasi terjangkit COVID-19 akan mengalami sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan hingga demam.
Pada kondisi yang lebih parah, penderita COVID-19 dapat mengalami penyakit lain seperti Bronkitis dan Pneumonia. Gejalanya dapat berupa rasa tidak enak badan, demam tinggi, batuk berlendir, sesak napas, merasa nyeri dan sesak saat bernapas atau batuk.
Pengaruh Virus Corona Terhadap Psikologi Manusia
Beragam pemberitaan yang terus bergulir terkait penyebaran COVID-19 di Indonesia, tentu membuat kita tahu seberapa mematikan dan menularnya virus ini.
Hampir setiap hari kita menemukan informasi tentang jumlah pasien yang terus bertambah, baik yang dikabarkan positif maupun orang dalam pemantauan.
Kita juga mengerti bahwa Coronavirus Disease ini tidak hanya menyerang fisik penderitanya, tapi juga menyerang psikologi manusia.
Baik bagi yang dinyatakan positif, orang dalam pemantauan, maupun orang-orang seperti kita yang emilih untuk tetap di rumah, menjalani karantina mandiri dan terus mengikuti perkembangan Pandemi ini.
Meski membawa dampak yang baik terhadap pembaharuan informasi terkait masalah ini, tidak dipungkiri kalau masifnya penyebaran informasi tersebut juga membuat sebagian orang merasa tertekan. Apalagi melihat berbagian besar respon yang muncul di berbagai media hingga tetangga terdekat kita.
Mengutip Anterokini, Dosen Program Studi Ilmu Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rini Setiawati, dampak dan pengaruh COVID-19 terhadap psikologi manusia bagi penderita bisa dirasakan seperti:
- Perasaan tertekan.
- Kesehatan mental terganggu.
- Cemas saat didiagnosis Positif Corona atau COVID-19.
- Pikiran stress berkepanjangan
Munculnya berbagai informasi bohong (hoaks) di kalangan masyarakat melalui sosial media juga semakin memperburuk keadaan.
Berbagai tekanan yang dialami oleh seseorang yang terus-menerus menerima informasi terkait Corona akan mengalami penurunan imun atau daya tahan tubuh.
Hal itu tentunya sangat beresiko, mengingat orang-orang dengan tingkat imunitas yang rendah akan mudah sekali terserang berbagai penyakit, tidak terkecuali COVID-19 ini.
Agar tetap tenang dan bisa terus mengetahui perkembangan COVID-19, kamu bisa gunakan media informasi yang terpercaya.
Kamu bisa mengetahui banyak hal seputar kesehatan dan perkembangan Pandemi Coronavirus COVID-19 di Indonesia melalui website halodoc. Layanan kesehatan terpercaya yang bersumber langsung dari ahlinya.
Jika kamu merasa kurang sehat dan perlu melakukan konsultasi ke dokter, kamu bisa gunakan layanan konsultasi dokter yang disediakan oleh halodoc. Kamu tetap bisa periksa kesehatanmu meski sedang di rumah.
Tetap jaga kesehatan, hindari keramaian jika tidak terlalu penting. Jika harus keluar rumah, pastikan kamu sudah mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Nah, itulah Dampak dan Pengaruh Virus Corona Terhadap Psikologi Manusia yang harus Anda ketahui. Mari kita saling menjaga dan membantu orang lain tetap sehat dan supaya Pandemi ini segera berlalu.