7 Cara Menjadi Pemimpin Yang Baik Dan Dicintai

2 min read

Menjadi Pemimpin Yang Baik Featured Image

Setiap orang adalah pemimpin. Paling tidak pemimpin bagi dirinya sendiri. Karena setiap orang bertanggung jawab untuk mengendalikan dirinya masing – masing.

Tapi sayangnya, tidak semua orang menyadari bahwa mereka memiliki bibit kepemimpinan yang harus dirawat agar terus bertumbuh.

Jadi tidak mengherankan bahwa hanya sebagian orang saja yang berhasil menjadi pemimpin yang baik.

Yakni orang – orang yang menyadari jiwa kepemimpinan di dalam dirinya, dan melatihnya secara optimal.

Kalau kamu ingin menjadi pemimpin yang baik, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menyadari bahwa kamu memiliki bibit kepemimpinan.

Kalau sudah, baca artikel berikut ini sampai tuntas.

Karena di sini epsikologi akan membahas tentang cara menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana, agar kamu dicintai oleh anggota.

7 Cara Menjadi Pemimpin Yang Baik Dan Bijaksana

Cara Menjadi Pemimpin Yang Baik

1. Memimpin Dengan Memberikan Contoh

Cara pertama adalah memimpin dengan memberikan contoh yang baik kepada para anggota. Seperti memiliki attitude yang baik dan skill yang bisa diandalkan.

Hal ini (memberikan contoh) akan membuat para anggota lebih mendengarkan suaramu.

Contoh:

Seorang pelatih sepakbola yang memiliki track record kesuksesan biasanya akan lebih didengar oleh para pemain ketimbang pelatih yang relatif masih baru.

Salah satu alasannya karena metode yang dia gunakan untuk memimpin tim sepakbola sudah terbukti berhasil.

Kalau kamu ingin menjadi pemimpin yang baik, kamu harus terlebih dahulu memiliki track

record yang baik.

2. Cepat Dan Tepat Dalam Mengambil Keputusan

Salah satu ciri – ciri pemimpin yang baik adalah cepat dan tepat dalam mengambil keputusan. Khusunya keputusan penting.

Tidak semua orang memiliki kemampuan seperti ini. Karena hal ini membutuhkan latihan, pengalaman, dan intuisi.

Lantas, bagaimana cara agar bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat?

Kamu bisa melatihnya di ruang lingkup yang kecil terlebih dahulu. Seperti menjadi pemimpin di kelompok belajar yang beranggotakan 5 – 7 orang.

Kalau sudah berhasil di sini, kamu bisa melanjutkannya ke level berikutnya, yakni memimpin orang dengan jumlah yang lebih banyak.

3. Memosisikan Anggota Sesuai Tempatnya

Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Karena tidak ada yang namanya manusia sempurna.

Seorang pemimpin yang baik harus bisa menempatkan anggota berdasarkan kelebihannya masing – masing. Karena hal ini akan mempermudah tim dalam mencapai tujuan.

Permasalahannya, menempatkan anggota sesuai kelebihannya merupakan hal yang tidak mudah.

ibarat menyatukan kepingan puzzle, kamu membutuhkan pengetahuan dan waktu untuk bisa menyelesaikannya dengan baik.

Kalau kamu ingin memosisikan anggotamu sesuai tempatnya, kamu harus bisa mengenal mereka dengan baik.

Dari sinilah kamu akan mengetahui kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki.

4. Tidak Hanya Memberikan Perintah

Cara berikutnya adalah tidak hanya memberikan perintah kepada para anggota. Karena tidak semua orang mau diperintah.

Di beberapa kondisi, ada kalanya anggota memang bersedia mengerjakan semua perintah yang diberikan.

Tapi seringnya, hal ini karena pemimpinnya berada di sekitar mereka.

Ketika menjadi pemimpin, kamu pasti tidak ingin kalau anggotamu hanya mengerjakan perintahmu saat kamu berada di sekitarnya.

Solusinya:

Setelah memberikan perintah, kamu juga harus memberikan pengarahan dan deskripsi pekerjaan yang jelas.

Selain itu, kamu harus bisa membuat mereka termotivasi mengerjakan tugasnya masing – masing.

Salah satu caranya adalah dengan memberikan apresiasi atas semua pencapaiannya.

5. Mencapai Visi Dan Misi Bersama

Hampir semua orang memiliki visi dan misi. Karena ini adalah salah satu faktor yang bisa memotivasi seseorang untuk menjalani hidupnya dengan baik.

Kalau kamu ingin menjadi pemimpin yang baik, jangan hanya meminta anggota untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan saja.

Tapi pikirkan juga bagaimana cara membantu mewujudkan visi dan misi mereka.

Kamu harus bisa menjelaskan kepada para anggota bahwa perusahaan akan membantu mewujudkan visi dan misi mereka, jika mereka bekerja dengan penuh komitmen.

Pastikan bahwa penjelasan tersebut adalah janji yang akan ditepati oleh perusahaan.

6. Melihat Dari Sudut Pandang Anggota

Terkadang anggota tim tidak mengerti tentang permasalahan atau tantangan yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Hal inilah yang membuat mereka terkesan cuek.

Sebagai pemimpin yang baik, kamu harus bisa melihat dari sudut pandang anggota.

Karena dari sini kamu akan menemukan cara yang tepat agar mereka bisa menerima pesanmu dengan baik.

Sekedar informasi, melihat dan memahami sudut pandang orang lain ini membutuhkan kecerdasan emosional yang baik.

7. Terbuka Dengan Masukan

Cara terakhir adalah terbuka dengan masukan dari para anggota, sepanjang masukan tersebut bisa membantu mewujudkan visi dan misi perusahaan.

Kamu harus menyampaikan kepada semua anggota bahwa setiap orang bisa menyampaikan ide dan gagasannya untuk kemajuan perusahaan.

Akan lebih baik lagi jika kamu bisa membuat semua anggota merasa memiliki perusahaan, sehingga mereka berlomba – lomba memberikan ide dan gagasan terbaiknya masing – masing.

Penutup

Selain menerapkan semua cara di atas, kamu juga harus memahami seperti apa gaya kepemimpinanmu.

Karena setiap orang memiliki gaya memimpin yang berbeda – beda.

Kamu akan menjadi pemimpin yang lebih baik jika memimpin sesuai dengan gaya yang dimiliki.

Ni Putu Depi Yulia Peramesti dan Dedi Kusmana, dalam jurnalnya yang berjudul Kepemimpinan Ideal Pada Era Generasi Milenial, menyimpulkan bahwa:

Leadership success is influenced by the leadership style applied and the satisfaction of subordinates.

Keberhasilan kepemimpinan dipengaruhi oleh gaya memimpin yang diterapkan dan kepuasan para anggota.

Terakhir, pahami bahwa menjadi pemimpin akan menimbulkan banyak konsekuensi. Salah satunya adalah kemungkinan tidak disukai oleh beberapa anggota.

Kamu harus bijaksana dalam menanggapi hal ini.

Ingat bahwa tugas utamamu sebagai pemimpin adalah mengambil keputusan terbaik untuk kepentingan kelompok. Bukan berupaya untuk menyenangkan hati semua anggota.