5 Cara Mengubah Kelemahan Menjadi Kekuatan

2 min read

Cara Mengubah Kelemahan Menjadi Kekuatan

Tidak ada manusia yang terlahir dengan kondisi sempurna. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing.

Ada orang yang hebat di bidang X, tapi lemah di bidang Y. Begitu juga sebaliknya.

Permasalahannya, tidak semua orang bisa menerima kelemahannya dengan baik.

Seringnya, mereka cenderung meratapi kelemahan tersebut, alih – alih fokus pada kelebihan yang dimiliki.

Kalau dibiarkan terlalu lama, hal ini akan berakibat fatal. Salah satunya bisa menimbulkan krisis kepercayaan diri dari yang bersangkutan.

Nah, bagi kamu yang ingin mengubah kelemahan menjadi kekuatan, kamu akan segera mendapatkan solusinya di sini.

Karena di sini, ePsikologi akan menjabarkan tentang cara praktis untuk mengubah kelemahan menjadi kekuatan.

5 Cara Praktis Mengubah Kelemahan Menjadi Kekuatan

Cara Praktis Mengubah Kelemahan Menjadi Kekuatan

Supaya kamu lebih mudah mempraktikkannya, berikut ini kami sudah mengurutkan 5 langkah praktis yang harus kamu lakukan.

1. Mencari Tahu Kelemahan

Cara pertama untuk mengubah kelemahan menjadi kekuatan adalah, kamu harus mencari tahu terlebih dahulu terkait hal – hal apa saja yang menjadi kelemahanmu selama ini.

Alasannya:

Kalau kamu sudah mengetahui kelemahanmu, maka kamu akan relatif lebih mudah untuk segera memberbaikinya.

Sebaliknya, kalau kamu tidak mengetahui kelemahanmu, akan sulit bagimu untuk memperbaikinya, apalagi mengubahnya menjadi kekuatan.

Sekarang, bagaimana cara mencari tahu kelemahan diri sendiri?

Menurut kami ada dua cara.

Pertama, kamu bisa melakukan introspeksi terhadap diri sendiri.

Misalnya dengan meluangkan waktu di tempat yang tenang, untuk mencari tahu kelemahanmu selama ini.

Kedua, kamu sebaiknya terbuka dengan saran, masukan, bahkan kritik dari orang – orang yang ada di sekitarmu. Mulai dari keluarga, teman, hingga rekan kerja.

Jadikan semuanya sebagai “bahan bakar” yang bisa membuatmu menjadi lebih baik dari sebelumnya.

2. Menerima Kelemahan

Setelah kamu mengetahui hal – hal apa saja yang menjadi kelemahanmu selama ini, saatnya untuk menerima semua kelemahan tersebut dengan baik.

Alasannya:

Kalau kamu sudah bisa menerima semua kelemahanmu dengan baik, maka kamu tidak akan membuang – buang waktu untuk meratapinya lagi.

Hal ini akan membuatmu segera move on dan fokus pada kelebihanmu.

Nah, bagaimana cara menerima kelemahan diri sendiri?

Kamu bisa menerapkan dua cara sebagai berikut:

Pertama, kamu harus memahami bahwa setiap orang pasti memiliki kelemahan. Jadi kalau kamu memiliki kelemahan, hal tersebut adalah hal yang biasa.

Kedua, ketika kamu sudah mengetahui kelemahanmu, baik itu dari hasil introspeksi terhadap diri sendiri, atau melalui saran, masukan, bahkan kritik dari orang lain, jangan defensif.

Sekedar informasi, sikap defensif adalah sikap dimana seseorang terbukti melakukan kesalahan, namun ia tidak mau mengakuinya.

3. Mengoptimalkan Kelebihan Dengan Memperbaiki Kekurangan

Kalau kamu ingin mengubah kelemahan menjadi kekuatan, maka kamu harus bisa mengoptimalkan kelebihanmu dengan tetap memperbaiki kekuranganmu.

Maksudnya:

Di dalam kelemahan seseorang, biasanya juga terdapat kelebihannya.

Contoh:

Salah satu kelemahanmu adalah terlalu suka mengatur orang – orang yang ada di sekitarmu.

Kalau dilihat dengan teliti, di dalam kelemahan tersebut terdapat kekuatan yang tersembunyi.

Apa itu? Kamu memiliki potensi untuk menjadi seorang leader!

Karena leader yang baik selalu bisa mendelegasikan tugas – tugas kepada semua stafnya secara adil dan merata.

Lantas, bagaimana cara mengoptimalkan kelebihan dengan tetap memperbaiki kekurangannya?

Cara termudahnya adalah dengan belajar dari orang – orang yang sudah berhasil melakukannya.

Teknisnya, kamu bisa membaca atau menonton film true story, tentang orang – orang yang bisa mengoptimalkan kelebihan dengan tetap memperbaiki kekurangannya.

Salah satu film true story yang kami rekomendasikan adalah Joy.

4. Terbuka Untuk Berkolaborasi Dengan Orang Lain

Cara berikutnya, kamu harus terbuka untuk berkolaborasi dengan orang lain.

Alasannya:

Kalau terlalu sibuk dengan diri sendiri, kamu tidak akan mengetahui hal – hal apa saja yang sedang terjadi di sekitarmu.

Selain itu, ketika berkolaborasi dengan orang lain, kamu akan lebih bersemangat dalam beraktivitas.

Karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk berkomunikasi.

Pertanyaan berikutnya:

Bagaimana cara berkolaborasi dengan orang lain?

Kamu bisa mengikuti seminar atau training dengan topik pembahasan yang kamu minati.

Karena di sana kamu akan bertemu dengan orang – orang yang memiliki kesamaan minat denganmu.

Kalau kamu aktif berinteraksi dengan mereka, kamu akan memiliki koneksi dan relasi baru.

Pada intinya kamu harus memperluas koneksi dan relasi tersebut.

5. Memiliki Keinginan Kuat Untuk Terus Memperbaiki Diri Sendiri

Cara terakhir untuk mengubah kelemahan menjadi kekuatan adalah, kamu harus memiliki keinginan kuat untuk terus memperbaiki diri sendiri.

Alasannya:

Sebanyak dan selengkap apapun tips yang kamu dapatkan dari orang lain, semuanya akan sangat tergantung pada dirimu sendiri.

Karena kamulah yang bisa mengendalikan dirimu. Bukan orang lain.

Bagaimana cara agar memiliki keinginan kuat untuk terus memperbaiki diri sendiri?

Kamu harus berlomba dengan dirimu sendiri.

Misalnya:

Dalam skala 1 – 100, bulan ini kamu sudah berada di angka 60.

Dengan demikian, bulan depan kamu harus berada di angka > 60. Hal ini harus terus meningkat di bulan – bulan berikutnya. Minimal tidak berkurang.

Jadi tolok ukurnya adalah dirimu sendiri. Bukan orang lain.

Penutup

Setelah melakukan ke – 5 cara di atas, kamu harus selalu bersyukur dengan hal – hal yang sudah kamu dapatkan. Baik itu yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan.

Bisa jadi apa yang kamu upayakan bukannya tidak terwujud. Tapi membutuhkan waktu untuk mewujudkannya.

Terpenting, kamu tetap berdoa, berikhtiar, dan sabar dalam menjalani semua prosesnya.

Kalau dilakukan dengan baik dan benar, yakinlah bahwa mengubah kelemahan menjadi kekuatan bukanlah sesuatu yang tidak mungkin.

Karena banyak orang yang sudah membuktikannya. Sekarang giliranmu!