ePsikologi Digital Education ePsikologi.com adalah situs belajar psikologi terpercaya dan media edukasi belajar ilmu psikologi, konsultasi psikologi, pendidikan psikologi, materi kuliah psikologi, dan informasi pendidikan umum secara online.

3 Dampak Kekerasan Terhadap Anak & 23 Efek Negatifnya

3 min read

dampak kekerasan terhadap anak

Kekerasan terhadap anak masih sering terjadi hingga saat ini.

Kekerasan yang dilakukan oleh orang tua atau orang dewasa lainnya di sekitar anak tersebut, bisa berdampak buruk bagi kondisi psikologisnya.

Di usia 6 tahun pertama, tumbuh kembang anak menjadi hal yang sangat penting, karena usia tersebut menjadi masa-masa pembentukan kepribadiannya.

Dampak kekerasan terhadap anak ini bisa apa saja, tetapi yang paling terlihat efeknya adalah pada kondisi mental dan psikologi kepribadiannya.

Maka dalam 6 tahun pertama anak, seharusnya anak-anak tersebut selalu diperlakukan dengan baik oleh orang tuanya. Penuhi kebutuhan dan hak anak tersebut.

Kekerasan terhadap anak ini menjadi pelanggaran akan hak asasi anak tersebut sebagai manusia.

Dampak kekerasan pada anak juga bisa memunculkan trauma yang cukup panjang, bahkan sampai anak itu dewasa.

Penting dibaca:

Contoh-contoh Bentuk Kekerasan Terhadap Anak

dampak kekerasan terhadap anak
contoh bentuk kekerasan terhadap anak

Banyak sekali macam-macam latar belakang kekerasan pada anak yang bisa dilakukan oleh orang tua.

Bukan hanya kekerasan secara fisik saja, tetapi bisa juga kekerasan dalam bentuk verbal, seksual, penelantaran atau pengabaian setiap kebutuhannya, psikologis, penjualan anak sampai eksploitasi.

Anak-anak korban kekerasan juga bisa mendapat luka secara emosional dengan perilaku yang menyimpang. Inilah beberapa macam bentuk kekerasan pada anak:

1. Kekerasan Secara Fisik

Kekerasan secara fisik ini bisa diidentifikasikan sebagai sebuah tindakan fisik yang memang dilakukan dengan sengaja.

Kekerasan ini bisa ditandai dengan adanya luka atau cedera pada anak tersebut. Misalnya memar, patah tulang, dan lain sebagainya.

2. Kekerasan Seksual

Perilaku seksual atau eksploitasi yang berbentuk seksual juga sering terjadi pada anak-anak.

Jenis pelanggaran seksual pada anak diantaranya yaitu penganiayaan, pemerkosaan, distribusi dan produksi pornografi anak.

3. Kekerasan Emosional

Kekerasan secara emosional atau psikologis merupakan sebuah tindakan yang dilakukan dengan sengaja.

Kemudian menimbulkan rasa sakit secara mental, rasa takut, dan tekanan dari orang-orang yang lebih tua pada anak-anak tersebut.

Meskipun tidak menimbulkan luka fisik yang tampak, tetapi kekerasan secara emosional ini bisa melalui sikap, ucapan.

Tindakan yang bisa merusak mental dan perkembangan sosial anak tersebut.

Penting dibaca:

4. Pengabaian

Bentuk kekerasan yang dilakukan pada anak berikutnya adalah adanya pengabaian, yaitu pola gagal yang dilakukan orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak tersebut.

Hal ini terjadi karena adanya kelalaian yang menyebabkan hal lain yang berbahaya dengan signifikan.

5. Kekerasan Digital

Kekerasan digital merupakan penyalahgunaan yang terjadi pada pemakaian teknologi misalnya SMS atau media sosial.

Yang dilakukan dengan cara melecehkan, menindas, atau bahkan mengintimidasi anak tersebut.

Perilaku ini juga sering berupa pelecehan secara emosional dan verbal yang dilakukan secara online lewat media sosial dan lainnya.

Dampak Kekerasan Terhadap Anak dan Efek Negatifnya

dampak kekerasan terhadap anak
dampak negatif kekerasan terhadap anak

Berikut ini efek negatif dan dampak kekerasan terhadap anak yang harus diperhatikan oleh orang tua:

1. Tumbuh Kembangnya Terganggu

Perkembangan otak anak akan menjadi lebih optimal di masa kanak-kanak. Otak anak akan berkembang dengan cepat di masa kanak-kanak tersebut.

Kekerasan yang terjadi secara berulang dengan tekanan yang cukup berat, akan mempengaruhi fungsi otaknya.

Penting dibaca: Cara Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak

Respon stres pada otaknya juga bisa menjadi lebih reaktif sekaligus kurang adaptif dengan baik. Kekerasan pada anak juga bisa menimbulkan gangguan secara fisik seperti berikut:

  • Terjadinya gangguan pada penglihatan, pendengaran dan cara berbahasa secara lebih spesifik.
  • Meningkatnya resiko terjadi penyakit-penyakit kronis seperti hipertensi, jantung, asma, kanker, stroke dan sebagainya.
  • Penyalahgunaan obat terlarang, kebiasaan merokok dan ketergantungan alkohol.

2. Risiko Terjadinya Depresi dan Masalah pada Kesehatan Mental

Anak-anak yang sering dianiaya oleh orang tua atau orang dewasa akan mengalami kurangnya percaya diri, dan sulit untuk percaya pada orang lain saat ia sudah dewasa.

Bahkan biasanya anak-anak ini kesulitan untuk mengungkapkan perasaan, sulit mengendalikan emosi dan mengalami gangguan secara mental psikologi anak menjadi terganggu.

Dampak kekerasan terhadap anak ini bisa berlanjut sampai ia dewasa, masalah kesehatan mental yang terjadi pada anak tersebut bisa meliputi hal berikut:

  • Depresi dan gangguan kecemasan.
  • Kesulitan berinteraksi dengan orang lain sampai ia menarik diri dari lingkungan sosial dan menarik diri dari kehidupan masyarakat.
  • Trauma sedang hingga berat.
  • Sulit untuk fokus pada hal apapun.
  • Sering bermimpi buruk dan insomnia.
  • Terjadinya gangguan pada makan.
  • Tak nyaman dengan adanya sentuhan secara fisik.
  • Sering melukai diri sendiri.
  • Berusaha untuk melakukan bunuh diri.
  • Sering merasa marah dan sedih.
  • Menyalahkan diri sendiri dan berpikir bahwa ia memang pantas mendapat perlakuan tersebut.
  • Kesulitan dalam mempertahankan hubungan apapun, karena sering merasa cemburu, curiga, atau takut gagal dalam pernikahan.
  • Menjadi pelaku kekerasan.

3. Tubuh si Anak Mengalami Luka-luka

Luka fisik juga bisa menjadi dampak hukuman fisik terhadap anak yang dilakukan oleh para orang tua.

Tanda kekerasan fisik ini memang tak selalu teridentifikasi sebagai bentuk penganiayaan. Tanda dari kekerasan fisik ini bisa berupa:

  • Bagian-bagian tubuhnya memar dan bengkak.
  • Patah tulang atau keseleo.
  • Munculnya luka bakar.
  • Kesulitan untuk duduk atau berjalan.
  • Perdarahan yang terjadi pada organ bagian dalam.
  • Biasanya anak-anak ini tidak memberitahu siapapun mengenai kekerasan yang dia peroleh. Karena ia takut orang-orang hanya akan menyalahkannya dari kekerasan tersebut.

Efek kekerasan ini bisa menimbulkan dampak yang berkepanjangan. Walaupun kejadian yang traumatis itu sudah lewat.

Namun trauma itu tak akan hilang begitu saja sehingga ia membutuhkan support dari orang-orang yang ada di sekitarnya.

Itulah uraian mengenai dampak kekerasan terhadap anak yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Baik orang tua atau orang dewasa lainnya yang ada di sekitar anak tersebut.

Mengingat betapa buruknya dampak kekerasan terhadap anak, maka jangan sampai si kecil menjadi korban akibat tindakan tidak terpuji dari orang tuanya.

Jadilah orang tua yang baik dan penuh cinta untuk anak, oleh karena itu setiap orang tua harus memahami apa saja perbedaan anak cerdas dan anak nakal.

Sehingga, orang tua tidak akan mudah lagi tersulut emosi yang menyebkan memarahi anak berkepanjangan, hingga membuat semua dampak kekerasan terhadap anak di atas terjadi.

ePsikologi Digital Education ePsikologi.com adalah situs belajar psikologi terpercaya dan media edukasi belajar ilmu psikologi, konsultasi psikologi, pendidikan psikologi, materi kuliah psikologi, dan informasi pendidikan umum secara online.